photo wishlist_zps2544b6d7.png

Wednesday, October 9, 2013

Book Review: Good Memories by Lia Indra Andriana

.
BOOK review
Started on: 1.October.2013
Finished on: 3.October.2013

Judul Buku : Good Memories
Penulis : Lia Indra Andriana
Penerbit : Penerbit Haru
Tebal : 336 Halaman
Tahun Terbit: 2013
Harga: Rp 41,650 (http://www.pengenbuku.net/)

Rating: 4/5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Maya tahu Luc menginginkan sesuatu yang lebih. Ia sempat ketakutan jika tiba-tiba Luc mengungkapkan isi hatinya. Ia takut persahabatan mereka rusak. Tetapi saat ini, bukan ketakutan yang ia rasakan. Ada perasaan aneh lain yang menyelip di hatinya."
Maya adalah seorang mahasiswa di Kwanghan University (Kwangdae) yang sedang mempelajari bahasa Korea. Karena ia sakit waktu ujian, akhirnya Maya harus mengulang kembali Level 2, yang kemudian mempertemukannya dengan Luc - mahasiswa asal Perancis. Berkat saran dari adiknya, Rani, Maya memutuskan untuk membuat kenangan-kenangan indah selama sisa waktunya berada di Korea yang tidak lama lagi. Maya sangat bersemangat untuk pulang kembali ke Indonesia untuk bertemu dengan kekasihnya, Alva. Namun ternyata semua tidak semudah yang Maya bayangkan.

Selama menjalani perkuliahan di Kwangdae, Maya tidak mempunyai begitu banyak teman - sehingga ia tidak tahu harus membuat kenangan indah bersama dengan siapa. Lewat tugas perkuliahan, Maya membuat kupon pertemanan untuk diberikan kepada siapapun yang mau menjadi temannya. Sayangnya, di kelas yang jumlahnya tidak besar, tidak ada yang tertarik dengan kupon tersebut. Hingga akhirnya Luc, yang melihat kekecewaan Maya, bersedia untuk menerima kupon tersebut. Sebuah kupon pertemanan yang berlaku selama tiga bulan.
"It's a deal! Tiga bulan lagi di waktu dan tempat yang sama, aku akan mengevaluasi apakah kau layak diberi tambahan kupon pertemanan."
Sejak saat itu Maya menghabiskan sebagian besar waktunya bersama dengan Luc. Terlebih lagi saat Luc mengetahui keinginan Maya untuk membuat banyak kenangan baik selama berada di Korea, ia pun membantu Maya untuk mewujudkan hal itu. Akan tetapi sebuah kabar buruk tiba-tiba datang, saat Ayah Maya meneleponnya dan memutuskan untuk tidak memulangkan Maya ke Indonesia sampai ia lulus S1 - yang berarti masih empat setengah tahun lagi. Hal itu mengancam hubungan Maya dan kekasihnya, Alva - yang memaksa Maya untuk segera pulang, atau hubungan mereka akan berakhir.
"Ia tahu ia tidak berhak marah karena alasan cemburu... Namun, ia juga marah kenapa Maya begitu buta pada perlakuan semena-mena cowok itu padanya. Maya selalu mengatakan hubungannya dengan Alva sangat istimewa dan Luc tidak akan mengerti."
Berkat ide dari Luc, Maya memutuskan untuk mencari pekerjaan part-time untuk mengumpulkan uang agar ia bisa pulang ke Indonesia saat ulang tahun Alva. Meskipun Luc selalu membantu Maya, lelaki itu merasa ada sesuatu yang salah dalam hubungan Maya. Saat Alva menghubungi, Maya harus dengan segera memberikan jawaban. Belum lagi masalah Alva dan segudang titipannya pada Maya untuk membelikan barang-barang. Walaupun seringkali Luc menekankan hal tersebut pada Maya, gadis itu selalu membela kekasihnya. Karena Luc tidak tahu apa yang mengganjal di dalam hatinya.
"Sejak kapan ia jadi begini? Mengorbankan dirinya demi orang lain? Jika kakaknya tahu, perempuan itu pasti tak percaya Luc mau melakukannya. Ia adalah orang Prancis dengan harga diri dan arogansi setinggi langit."
Seiring dengan berjalannya pertemanan mereka, tumbuh perasaan yang lebih dalam hati Luc kepada Maya. Akan tetapi Maya bersikeras agar mereka hanya berteman, apalagi ia masih berpacaran dengan Alva. Lagipula, kupon pertemanan mereka hanya akan berlaku selama tiga bulan. Maya pun fokus mencari uang agar bisa segera menjumpai kekasihnya di Indonesia. Apakah semua kenangan yang dibentuk oleh Maya bersama Luc akan menjadi kenangan yang baik?

Baca kisah selengkapnya di Good Memories.
image source: here. edited by me.
Good Memories adalah buku ketiga dari seri Hi! Kwangdae yang aku baca, setelah sebelumnya membaca Close to You dan Ojou!. Dan ini juga bukan kali pertama aku membaca karya Lia Indra Andriana, sehingga aku sudah cukup terbiasa dengan gaya menulisnya. Meskipun kisah Hi! Kwangdae ini ber-setting di Korea Selatan, karakternya sangat beragam dan kebanyakan berasal dari negara-negara lain. Dalam buku ini, yang dijadikan pemeran utama adalah Maya - orang Indonesia, dan Luc - orang Perancis. Ada juga karakter sampingan lain yang berasal dari negara Cina, bahkan Jepang. Meskipun demikian, karena mereka adalah pelajar di Korea, buku ini tetap banyak menggunakan istilah bahasa Korea yang juga bisa membantu pembaca untuk belajar.

Alur cerita buku ini sebenarnya cukup sederhana, dan konfliknya tidak terlalu rumit sehingga aku merasa bacaan ini cukup ringan. Pada bagian awal, pembaca diperkenalkan dengan karakter Maya, berikut dengan latar belakang dan juga hubungannya dengan Alva. Kemudian Luc muncul dan pertemanan antara keduanya pun dimulai. Mereka mulai dekat lewat sejumlah makan siang dan makan malam bersama, bantuan yang diberikan oleh Luc, dan lain sebagainya. Sebenarnya aku berharap chemistry antara Maya dan Luc lebih manis dalam cerita ini. Sayangnya, karena dalam cerita ini Maya berusaha untuk menjaga jarak dengan Luc, perasaan Luc sepertinya hanya bertepuk sebelah tangan saja. Konflik dalam ceritanya muncul dengan adanya karakter Alva, Yujin - gadis yang menyukai Luc, dan juga Stella - teman Alva. Walaupun perkembangan ceritanya sedikit lambat, namun pada akhirnya semua permasalahan terselesaikan dengan baik dan aku sangat puas dengan ending-nya yang manis. Sampul buku ini juga menggambarkan isi ceritanya dengan sangat baik; yaitu sehubungan dengan adanya polaroid dan juga kupon - yang berperan banyak dalam ceritanya :)
"Maya mengernyit mendengar kata 'bahagia'. Bahagia? Sebenarnya, apa parameter perasaan tersebut? Jika aku sering tersenyum, apakah artinya aku bahagia?"
Sayangnya, tidak ada karakter yang berhasil menjadi favoritku dalam cerita ini. Karakter Maya sejak awal sedikit membuatku sebal dengan segala hal yang ia lakukan untuk Alva. Pada awalnya aku merasa Maya cinta-buta sekali kepada pacarnya itu, padahal tingkah laku Alva jelas-jelas mencurigakan. Selain itu, saat Luc mempunyai perasaan lebih, Maya sepertinya malah memberikan harapan palsu. Tetapi saat Luc kemudian tidak ada di sisinya, ia baru mencari-cari lelaki itu. Meskipun pada akhirnya latar belakang dari sikap Maya diungkapkan (dan aku sedikit lebih mengerti keputusannya), tetapi sepanjang cerita karakter ini sudah meninggalkan kesan di dalam pikiranku. Sedangkan karakter Luc sendiri sebenarnya digambarkan sebagai sosok yang menyenangkan dan disukai oleh semua orang. Tentu saja aku juga menyukai sifat Luc yang sangat perhatian dan rela melakukan banyak hal demi orang yang ia sayangi. Akan tetapi hal ini sedikit bertolak belakang dengan penjelasan yang mengatakan bahwa ia adalah orang Perancis dengan harga diri dan arogansi yang tinggi.

Secara keseluruhan, Good Memories adalah bacaan yang ringan dengan romantisme manis di dalamnya. Aku selalu menyukai gaya penulisan Lia Indra Andriana yang mengalir dan dapat kunikmati dengan baik. Meskipun ada beberapa hal yang sedikit kurang memuaskan untukku, aku tetap menyelesaikan buku ini dengan senang - terlebih karena ending-nya yang sesuai dengan harapanku. Aku akan menantikan karya Lia Indra Andriana yang selanjutnya, semoga dengan karakter-karakter orang Korea ^_^


by.stefaniesugia♥ .

2 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...