photo wishlist_zps2544b6d7.png

Tuesday, February 12, 2013

Book Review: Love, Curse & Hocus-Pocus by Karla M. Nashar

.
BOOK review
Started on: 7.February.2013
Finished on: 8.February.2013

Judul Buku : Love, Curse & Hocus-Pocus
Penulis : Karla M. Nashar
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 416 Halaman
Tahun Terbit: 2013
Harga: Rp 49,300 (http://www.pengenbuku.net/)

Rating: 3.5/5
Review for Love, Hate & Hocus-Pocus.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Ini akan menjadi karya terbaikku... Ooh, lihatlah betapa keras hati kalian... tapi aku akan membuat kalian melihat hidup ini melalui hati kalian, dan membuang semua kepongahan itu... Hehehe, kalian benar-benar pasangan yang berisik sekali, ya? Aku harus bekerja keras merangkai mantra dan menumbuk ramuan khusus untuk kalian, tapi aku tidak keberatan... Baiklah, selamat menikmati mimpi kalian... Aku tahu kalian akan sangat bingung pada saat mengalaminya nanti..."
Kisah antara Gadis dan Troy pun berlanjut. Setelah kejadian aneh yang mereka alami beberapa waktu yang lalu, mereka akhirnya kembali seperti semula dan segala sesuatunya terasa seperti mimpi yang terlalu nyata. Meskipun dalam kejadian aneh tersebut Gadis dan Troy telah menikah dan membina hubungan cinta yang sangat baik, keadaan nyata membuktikan bahwa mereka memang masih saling membenci. Akan tetapi mereka tidak menyangka, bahwa mantra hocus-pocus yang mereka alami akan terulang untuk yang kedua kali.

Pertengkaran demi pertengkaran terus terjadi di antara mereka, terlebih lagi karena Gadis yang merasa bahwa mimpi yang mereka alami terlalu nyata - sedangkan Troy sama sekali tidak ingin mempercayainya. Kali ini Gadis dan Troy lagi-lagi harus bekerja bersama, karena keduanya dikirim ke London untuk mengikuti sebuah seminar. Dalam perjalanan mereka ke London-lah terjadi sebuah goncangan hebat di dalam pesawat, yang membuat Gadis dan Troy merasa bahwa hidup keduanya akan berakhir saat itu juga. Tak mereka sangka, beberapa saat kemudian Gadis dan Troy malah berada dalam posisi saat Gadis akan melahirkan anak kembar mereka.
"Mimpinya tadi tidak jelas awal dan akhirnya, namun membuatnya ketakutan setengah mati. Ia tidak ingat tentang apa mimpinya, hanya ingat rasa takutnya. Mungkinkah semua ini berkaitan dengan peristiwa yang dialaminya bersama Troy di ruang rapat BPI dan saat turbulensi di pesawat? Gadis mengerang pelan saat menyadari betapa hidupnya yang aman sentosa berubah kacau sejak ia menjadi rekan kerja Troy."
Gadis dan Troy sekali lagi harus menjalani hubungan mereka sebagai suami-istri, keduanya bahkan dikarunia dua anak kembar yang amat mereka sayangi. Dalam kehidupan tersebut, mereka sangat saling mencintai dan sama sekali tidak ada bekas kebencian antara mereka. Akan tetapi tidak semuanya berjalan dengan lancar dan mereka harus menghadapi perpisahan. Namun, lagi-lagi mereka seolah tersedot kembali ke kehidupan nyata saat mereka sedang melewati turbulensi di dalam pesawat. Saat itulah Gadis dan Troy menyadari bahwa mantra hocus-pocus yang mengerikan itu masih belum berhenti menghantui kehidupan mereka.
"Hanya Troy yang bisa membuatnya bersikap judes sekaligus merasa bersalah karena telah bersikap demikian. Tiba-tiba ia teringat perkataan Troy waktu di Jakarta. Troy bilang, berada di dekatnya membuat kepala lelaki itu selalu dibanjiri ide-ide brilian untuk mengatakan hal-hal yang buruk. Rasanya hal itu terjadi juga pada dirinya. Nyatanya, berada dekat Troy membuatnya ingin selalu berkata pedas."
Permasalahan tidak berhenti hanya berhenti sampai di sana, mimpi-mimpi tentang kehidupan pernikahan mereka ternyata terus datang kepada Gadis dan juga Troy. Kehadiran mantan kekasih Gadis yang bernama Putra juga membawa masalah baru bagi hubungan Gadis dan Troy. Keduanya pun terus berusaha mencari tahu penyebab mimpi-mimpi aneh yang terjadi pada mereka; bahkan menelusuri keberadaan sang gipsi yang bernama Lyubitshka - yang mereka percaya telah merapalkan mantra aneh tersebut. Bagaimanakah nasib Gadis dan Troy pada akhirnya? Apakah mantra hocus-pocus itu membawa berkah ataukah petaka bagi keduanya?

Baca kisah selengkapnya di Love, Curse & Hocus-Pocus.
image source: here. edited by me.
Aku lebih menyukai buku pertamanya dibandingkan buku keduanya ini; meskipun begitu, pembaca sekali lagi dapat menikmati love-and-hate relationship antara Gadis dan Troy yang memang menarik untuk dinikmati. Tentu saja gaya penulisan ceritanya masih tetap sama dengan buku Love, Hate & Hocus-Pocus, dan keseluruhan ceritanya mengalir dengan baik. Dalam buku yang kedua ini pun terdapat tambahan karakter pendukung seperti Lucinda (mantan pacar Troy yang sempat muncul sebentar di buku pertama) dan juga Putra (mantan pacar Gadis yang muncul saat seminar di London); dan tentu saja cinta dengan adanya saingan tambahan dapat membuat cerita menjadi lebih seru dan menarik untuk dibaca.

Menilai dari alur cerita dalam buku ini, ada hal yang aku sukai dan ada juga beberapa yang sedikit mengecewakan untukku secara pribadi. Aku sangat senang karena ternyata Gadis dan Troy lagi-lagi harus menjalani kehidupan pernikahan yang sebenarnya tidak pernah mereka jalani tetapi terasa begitu nyata. Tetapi, yang terjadi kepada anak kembar mereka menurutku terlalu absurd dan tiba-tiba, aku sampai sedikit bingung dan bertanya-tanya dalam hati (detail ceritanya tidak akan diperjelas, supaya tidak spoiler). Tambahan konfliknya - seperti kehadiran Putra yang membuat perasaan Gadis bimbang - tentu saja membuat cerita ini berkembang lebih besar, tetapi aku merasa hubungan Gadis-Putra terkesan sangat terburu-buru. Apalagi pembaca sama sekali tidak mengetahui masa lalu hubungan Gadis-Putra, sehingga aku tidak bisa bersimpati dengan keputusan Gadis yang terlalu cepat (no more spoiler). Aku juga merasa bagian saat Gadis dan Troy mencari Lyubitshka terlalu lama dan diulur-ulur, sedangkan ceritanya tidak berkembang terlalu banyak. Jadi aku cenderung melewati bagian yang menurutku kurang penting dan fokus pada bagian yang menceritakan lebih banyak tentang hubungan Gadis dan Troy. Meskipun ada kekecewaan dalam buku yang kedua ini, aku merasa cukup puas karena semua permasalahannya diselesaikan dengan baik dan tidak menggantung/menyisakan rasa penasaran seperti buku yang pertama :)

Salah satu hal yang paling aku sukai dari buku ini adalah ceritanya mengajarkan untuk mempercayai kata hati dan perasaan kita. Gadis dan Troy yang sebenarnya sudah memiliki perasaan cinta itu untuk satu sama lain, malah memutuskan untuk lebih mempercayai perasaan benci mereka - sehingga perasaan cinta yang ada semakin tertutup dan terpendam. Kutipan yang menjadi favoritku dalam buku ini berasal dari sang gipsi, Lyubitshka:
"Masalahnya, orang-orang terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak penting, lalu mereka dibuat bingung sendiri oleh pikiran-pikiran itu. Tak heran mereka tidak bisa melihat sesuatu yang sudah begitu jelas di depan mata mereka. Bukannya mendengarkan kata hati nurani, mereka malah membiarkan pikiran mereka sibuk menganalisis ini dan itu. Padalah semua jawaban pertanyaan mereka sudah ada di hati mereka. Yang perlu mereka lakukan cuma mendengarkan suara kecil yang ada di dalam diri mereka."
Overall, perjalananku membaca kisah Gadis dan Troy melewati mantra hocus-pocus dan pencarian sang gipsi telah berhasil menghiburku dengan baik. Keseluruhan ceritanya pun ditutup dan disimpulkan dengan baik (meskipun aku juga sedikit kurang sreg/puas dengan endingnya), sehingga tidak ada loose ends pada akhirnya. Semoga aku dapat membaca karya Karla M. Nashar lagi di lain kesempatan dan mudah-mudahan aku bisa menemukan karyanya yang dapat menjadi favoritku :)

by.stefaniesugia♥ .

1 comment:

  1. beneran ini harganya 49.300? kemarin saya lihat 58.000

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...