photo wishlist_zps2544b6d7.png

Thursday, August 9, 2012

Book Review: Rainbow and Ocean by Ruth Priscilia Angelina

.
BOOK review
Started on: 5.Agustus.2012
Finished on: 7.Agustus.2012

Rainbow and Ocean by Ruth Priscilia Angelina

Judul Buku : Rainbow and Ocean
Penulis : Ruth Priscilia Angelina
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 208 Halaman
Tahun Terbit: 2012
Harga: Rp 34,000 (http://www.pengenbuku.net)

Rating: 2/5

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Gadis muda itu ternyata batu karang. Ia tidak cantik. Hanyalah seonggok batu. Batu karang itu, sudah ada di situ, bersama-sama laut, sejak kemarin, kemarin, dan kemarin. Ia menatap laut dalam diam, tersenyum dalam diam, dan mencintai laut dalam diam."
Clara Radella Keona, yang seolah batu karang, selama bertahun-tahun mencintai sosok laut yang selalu ada di dekatnya: Neo Aldriano Yehezkiel. Clara sudah lama jatuh cinta pada sahabatnya itu, tetapi tidak pernah memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Sekian lama, ia hanya berdiam diri menatap Neo dari kejauhan dan hanya bisa berharap dalam hati. Apalagi saat ia melihat Neo dekat dengan perempuan lain, Clara hanya bisa menahan tangis dalam hati. Akan tetapi, lewat perjalanan Clara ke Swiss, ia dipertemukan dengan seorang lelaki yang membuatnya mampu melupakan kerinduannya pada Neo; lelaki berdarah campuran Korea-Swiss yang tidak ia ketahui namanya. Sayangnya, tanpa sempat berkenalan, Clara harus pulang kembali ke Indonesia.

3 tahun kemudian, Clara mendapatkan beasiswa untuk berangkat ke Korea. Setelah membuat keputusan yang berat untuk meninggalkan kenangannya bersama Neo, ia pun pergi ke negeri ginseng itu. Tak pernah ia sangka sebelumnya, bahwa kepergiannya ke Korea akan mempertemukannya dengan lelaki Korea-Swiss yang ia temui 3 tahun silam. Lelaki itu bernama Kim Donggun, yang telah berhasil menjadi seorang artis yang sukses di Korea. Tak perlu waktu lama, Clara dan Donggun menjadi dekat karena ternyata Donggun pun mempunyai perasaan yang sama terhadap Clara sejak 3 tahun yang lalu. Meskipun akhirnya Clara berhasil melupakan cinta pertamanya, Neo, hal tersebut tidak berarti semuanya berjalan lancar-lancar saja. Karena tak lama kemudian, Clara harus dipertemukan kembali dengan Neo di Korea.

"Kamu harus tahu aku sebenarnya ingin melakukannya. Tapi kamu juga harus tahu aku tidak punya keberanian besar. Aku suka menertawakan diriku sendiri. Dunia tahu aku menyukaimu. Angin tahu, pasir tahu, matahari tahu, pelangi tahu, bahkan bintang dan bulan juga tahu.
Tapi laut tidak pernah tahu. Padahal yang kusukai adalah laut."

Saat menyadari kehadiran Neo, Clara sudah terlanjur mencintai Donggun. Akan tetapi Neo - yang terlambat meraih cintanya - tidak dengan mudah menyerah. Keadaan yang dihadapi oleh Clara membuatnya terjepit; terlebih lagi banyak permasalahan dan kesalahpahaman yang terjadi dalam hubungannya - membuat segala sesuatunya menjadi rumit. Bagaimanakah kisah akhir Clara? Akankah ia memilih laut yang telah lama ia cintai, atau pelangi yang selama ini membuatnya bahagia?

Baca kisah selengkapnya di Rainbow and Ocean.


First of all, sorry for the rating. Selalu menjadi hal yang sulit bagiku untuk memberikan rating di bawah 3, akan tetapi mau tidak mau aku harus jujur tentang apa yang aku rasakan. Sebelum membaca buku ini, aku sempat mempunyai ekspektasi yang tinggi karena melihat respon yang baik dari beberapa orang di twitter tentang buku ini. Rating di goodreads-pun juga cukup baik, membuatku merasa cukup yakin bahwa aku akan menyukai buku ini. Ini adalah pertama kalinya aku membaca karya Ruth Pricilia; aku belum pernah membaca buku pertamanya yang berjudul Grey Sunflower, jadi aku tidak mempunyai bayangan gaya tulisan seperti apa yang aku dapatkan. Sayangnya, aku cukup kecewa dengan buku Rainbow and Ocean ini.

Dengan membaca sinopsis di bagian belakang buku ini sebenarnya sudah terbayang akan seperti apa jalan ceritanya: bertema Korea, dua sahabat yang saling mencintai tapi tidak kunjung saling mengungkapkan, kemudian sang karakter cewek bertemu dengan lelaki lain dan jatuh cinta, si sahabat cowok yang mengetahui hal tersebut tidak rela dan ingin kembali meraih cintanya. Alur ceritanya memang klise, akan tetapi meskipun sering dijadikan tema sebuah cerita, banyak novel yang berhasil mengangkat tema ini dengan baik. Sayangnya, aku melihat adanya beberapa hal yang kurang dalam buku Rainbow and Ocean. Untuk mempermudah penulisan review ini, aku akan membuat daftar apa saja yang membuatku memberikan rating 2 untuk buku ini.
(*on a side note: yang aku tuliskan ini semua hanya pendapat pribadi, penilaianku secara subjektif. Ada juga beberapa orang yang menyukai buku ini dan memberikan rating yang baik. So, menurutku ini semua hanya soal selera)

1. Karakter: Clara. Dari awal aku sudah sedikit skeptis dengan karakter Clara yang terus-menerus bilang kangen pada Neo. Terlebih lagi, karena dalam buku ini sama sekali tidak diberikan latar belakang hubungan antara Clara dan Neo, aku tidak bisa bersimpati terhadap apa yang dirasakan oleh Clara. Lalu saat Clara bertemu dengan Kim Donggun untuk pertama kali, kerinduan Clara pada Neo malah terlupakan. Hal ini membuatku jadi meragukan, sebenarnya sedalam apa sih rasa suka Clara pada Neo?
Karakter: Donggun. Memang, Donggun didefinisikan sebagai lelaki tampan yang sempurna, berdarah campuran Korea-Swiss. Tetapi hanya karena Donggun artis Korea, tidak secara instan membuatku suka padanya. Entah mengapa sejak hubungannya dengan Clara jadi "dekat", sikapnya yang posesif, pencemburu, dan suka marah-marah itu tidak terlihat manis. Meskipun kemudian dijelaskan alasan mengapa ia berbuat demikian, kesan itu sudah terlanjur melekat di pikiranku.
Karakter: Neo. Awalnya aku berharap banyak pada karakter Neo, karena sosok lelaki yang bisa bikin Clara jatuh cinta setengah mati itu pasti punya kelebihan dong. Sayangnya, harapanku tersebut tidak terpuaskan, karena saat Neo bertemu kembali dengan Clara, sama sekali tidak ada karakteristik yang menonjol yang membuatku turut menyukainya. Terlebih lagi, alasan kenapa Neo selama ini tidak mengungkapkan perasaan pada Clara menurutku sangat sulit untuk diterima (*tidak akan dijelaskan lebih lanjut supaya tidak spoiler). Semuanya hanya membuatku bertanya-tanya sendiri dalam hati... 
Aku rasa karakter-karakter dalam buku ini hanya kurang digali saja. Salah satu kekurangannya menurutku adalah hubungan antar karakter tidak dijelaskan terlalu detail; seperti seberapa dekat Clara dengan Neo (kok dari ceritanya kayak orang asing), bagaimana Clara-Donggun bisa menyukai satu sama lain (apakah hanya dari satu tatapan 3 tahun yang lalu itu mereka langsung jatuh cinta?), dan perasaan-perasaan setiap karakter pun kurang terasa bagiku. Sehingga adegan yang seharusnya bisa mengharukan, malah terasa datar.

2. Alur Cerita: First Half. Di bagian awal buku ini, akan ditemukan beberapa bagian semacam surat, yang adalah tulisan blog Clara. Mungkin surat-surat ini adalah cara untuk menjelaskan seberapa dalamnya rasa cinta Clara pada Neo - yang dilambangkan sebagai batu karang yang menyukai laut. Tulisannya indah dan puitis, tetapi aku akan lebih menyukai jika ada kejadian konkret yang terjadi antara Clara-Neo. Dan setengah awal buku ini pun terasa cukup datar karena tidak ada konflik besar yang muncul; pendekatan antara Clara-Donggun pun terasa biasa-biasa saja dan kesannya cerita ini terlalu memuja karakter Donggun (kalau menurutku sih). Aku juga dibuat bertanya-tanya bagaimana Donggun bisa suka pada Clara? Tanpa mengetahui sifat dan karakteristik Clara, Donggun asal langsung terjang saja. Aku rasa hal inilah yang membuatku merasa hubungan dan perasaan "cinta" Donggun-Clara tidak terasa sama sekali.
Alur Cerita: Second Half. Di pertengahan buku ini, Neo muncul kembali. Kemunculannya tentu saja menimbulkan konflik antara Clara-Donggun, tetapi sayangnya tidak ada konflik yang cukup besar yang bisa membuatku bersemangat. Kemudian aku dihadapkan dengan fakta tentang perasaan Neo, yang lagi-lagi membuatku kesal (seperti yang sudah aku jelaskan di bagian karakter). Tak lama kemudian, adanya masalah antara Clara dan Donggun membuat Donggun seperti "vakum" sementara dari cerita ini... hilang. Terlebih lagi, di paruh kedua buku ini, adanya kejadian tidak relevan cukup sering terjadi. Salah satunya adalah kematian orang tua Clara; yang menurutku sama sekali tidak membantu perkembangan alur ceritanya. Apalagi sepanjang cerita berjalan dari awal, orang tua Clara mungkin hanya sekali-dua kali disebut; sehingga adegan ini tidak terasa emosional sama sekali. Selain itu ada satu "konflik" akhir, yang seharusnya benar-benar dalam, tetapi hanya mendapatkan porsi beberapa lembar halaman dan berakhir begitu saja. (no spoiler, jadi aku akan berhenti membicarakan adegan itu.)
Ending. Aku tidak akan menjelaskan apa ending-nya, supaya tidak spoiler bagi yang ingin membaca buku ini; oleh karena itu aku hanya akan mengekspresikan reaksiku terhadap ending buku ini. Saat membaca sebuah kalimat keramat di penghujung buku ini, aku nyaris mempunyai keinginan untuk melempar buku ini saking geregetannya. Aku benar-benar menganga, literally. I don't know whether is it a good thing or a bad thing. Di bagian yang seharusnya menjadi sangat emosional dan mengharukan tersebut, entah bagaimana aku malah merasa nggak mengerti dan sama sekali kehabisan kata-kata.
Jika aku simpulkan, aku rasa untuk jumlah halaman yang sedikit, buku ini berusaha untuk menyampaikan terlalu banyak hal dan kejadian. Menurutku jika semua faktor yang ada dalam alur cerita ini ingin dimaksimalkan, minimal buku ini memerlukan sekitar dua kali lipat jumlah halaman untuk memuaskan keinginanku. Dan karena sedikitnya detail yang ada di cerita Rainbow and Ocean ini, adegan yang seharusnya bisa jadi menguras air mata malah terasa sangat datar dan membuatku tidak henti bertanya-tanya dalam hati.
Aku rasa cukup sekian, karena meskipun masih ingin membahas tentang sudut pandang cerita dan penggunaan bahasa Koreanya, aku rasa review ini sudah sangat panjang sekali. Aku hanya ingin menekankan sekali lagi, bahwa aku sama sekali tidak melarang siapapun untuk membaca buku ini; dan review ini hanya sekadar pendapat atau semacam curhat (?). Bagi yang tertarik atau sedang membaca buku ini, aku juga ingin mendengar pendapat kalian. Siapa tahu aku bisa mendapatkan pencerahan dari sudut pandang yang berbeda :) Bye!

by.stefaniesugia♥ .

13 comments:

  1. kemarin liat temen di GR yang ngasih buku ini dua bintang juga. padahal covernya bagus ya, well.. kayaknya memang don't judge book by its cover XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. "Don't judge book by its cover" hihihi bener banget tuh xD

      Delete
  2. Hahaha. Nambah nih buku rating bintang 2-nya.

    ReplyDelete
  3. Kayaknya jarang2 kamu Stef kasih buku bintang 2.
    Jarang-jarang juga kamu pengen lempar buku saking gregetannya
    hehe.
    Ceritanya kayaknya biasa banget ya.

    ReplyDelete
  4. @vaan: iyaaa :P
    @Nana: hihihi, iyaa, buku2 yg biasa aku kasi 3 paling ngga.. ini buku bikin sebel banget sih :X

    ReplyDelete
  5. Baru mau beli novel ini padahal haha tapi ga jadi abis ngeliat reviewnya. Masih banyak novel yang worth it dari ini sih aku rasa ;D Anyway mind check out mine?

    xx
    http://mindtheocean.blogspot.com/

    ReplyDelete
  6. Hai stefanie. Aku juga merasakan hal yang sama denganmuu hehe. Tapi aku masih memberikan rating 3 bintang untuk buku ini. Soalnya di endingnya ngerasa surprise ;)
    Kayanya di buku kedua menurut aku sih lebih bagus ya dri buku 1. Walaupun di buku 1 bacanya agak berkaca kaca gitu #curcol karena di buku 1 menurutku terlalu banyak kebetulannya.

    ReplyDelete
  7. teman saya ada yang baru beli, baca, dan update sekilas ceritanya di twitter yang katanya ceritanya mirip sama cerita hidupnya sendiri. karna penasaran, saya cari reviewnya, mungkin mereka yang sangat suka dengan karya ini adalah mereka yang merasa 'gue banget' ketika membaca novel ini :)

    ReplyDelete
  8. same impression, Stef....yang paling ngeselin adalah sikap plinplan Clara yang begitu mudah jatuh kangen-cinta pada kedua cowok di novel ini.....;(

    ReplyDelete
  9. gue baca novel ini sumpah ujung'' nya bikin nyesek. Tapi gue seneng kok udh baca novel kayak gini.. Keren ^^*

    ReplyDelete
  10. Ending nya emang bikin gregetan >< aku juga sampe 2kali ngulang lagi baca endingnya, bingung maksudnya gimana, pas ke 2kalinya baru nyambung :D

    ReplyDelete
  11. hari pertama buku ini terbit aku langsung ngebeli tanpa pikir pikir bagus atau gak.. karna yang ada di pikiran ku hanya "buku pengalaman pertama nya aja bagus banget yang berjudul grey sun flower, apalagi buku di pengalaman ke dua nya" masih banyak sii yang di kagumin dalam buku ini tapi aku gak bisa ngejelasain karna bingung mau mulai dari mana nya.. di tambah lagi aku seorang kpop, hmm tambah suka aja deh sama buku nya :-)

    ReplyDelete
  12. Gue terharu abis loh sm buku ini
    Walaupun alur ceritanya banyak yg kurang pas kayak yang lo blng tp tetep aja ceritanya nyentuh :)
    Tmn gue ada yg benerbener nangis bangey sampe besoknya mata dia bengkak abis hehe just sharing sih

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...