photo wishlist_zps2544b6d7.png

Friday, April 15, 2016

[Blog Tour] Book Review: Love in Marrakech by Irene Dyah + Giveaway

.
BOOK review
Started on: 9.April.2016
Finished on: 13.April.2016

Judul Buku : Love in Marrakech
Penulis : Irene Dyah
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 224 Halaman
Tahun Terbit: 2016
Harga: Rp 44,000 (http://pengenbuku.net/)

Rating: 3.5/5
 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Bagaimana mungkin kamu tahu bakal berhasil atau gagal, kalau belum mencoba? Sebelum berusaha, kamu udan memvonis bahwa kamu akan gagal. Kita kan tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Kenapa tidak berusaha dulu?"
Di tengah kota Marrakesh, Nada yang sedang sendirian merasa was-was saat ia merasa ada seseorang yang sedang menguntitnya. Kecurigaan Nada membuatnya menyangka bahwa lelaki itu adalah seorang copet, namun ternyata ia adalah seorang fotografer travel yang juga berasal dari Indonesia bernama Haykal. Berkat hasutan Haykal, Nada yang awalnya hanya ingin menikmati kenyamanan di sekitar hotel akhirnya mengikuti lelaki itu mengelilingi kota Marrakesh yang indah beserta gurun pasirnya. Walaupun Haykal terkadang menyebalkan, Nada harus mengakui bahwa ia menikmati perjalanannya bersama lelaki itu. Hingga akhirnya Nada cukup memercayai Haykal untuk menceritakan alasan sesungguhnya ia berada di Marrakesh seorang diri.

"Tidak pernah ada yang mengataimu egois, bukan?... Kamu tahu itu salah, tapi tidak dapat mengendalikannya. Karena itu, kamu berusaha membela diri, menutupi rasa bersalah. Kamu terlalu tinggi hati untuk mengaku, bahwa kamu memang egois."
Saat Nada membongkar semua rahasianya pada Haykal, ia tidak pernah menyangka identitas lelaki itu sesungguhnya. Di tengah kekecewaan dan rasa marahnya, Haykal telah membuatnya tersadar akan banyak hal. Meskipun sulit, Nada tahu ia tidak bisa selamanya melarikan diri dari masalah yang sedang terjadi dalam hidupnya. Akan tetapi saat satu masalahnya terselesaikan, masalah lain pun muncul—karena pertemanannya dengan Haykal sepertinya akan berakhir di kota Marrakesh.
"Sebaliknya, kamu yang harus berubah. Berlatihlah memberinya ruang. Berlatihlah melepaskan orang-orang yang kamu sayangi. Kita bukan pusat dunia. Tidak bisa selamanya memaksa orang-orang itu beredar mengelilingimu, seperti planet mengitari matahari."
image source: here. edited by me.
Dari ketiga buku Around the World With Love yang aku baca sejauh ini (setelah Love in Paris dan Love in Edinburgh), buku ini adalah yang paling ringan dan menghibur untukku. Sedikit berbeda dari dua buku yang sebelumnya aku baca, Love in Marrakech mengambil setting di Marrakesh, sebuah kota yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Buku ini tidak terlalu memfokuskan ceritanya pada tema agama, melainkan lebih banyak menelusuri perkembangan karakter utamanya. Kisahnya ditulis secara bergantian dari sudut pandang pertama kedua karakternya: Nada dan Haykal. Membaca buku ini terasa seperti sedang membaca buku harian mereka. Karakter Nada yang kekanakan, judes, dan cerewet sangat terpancar dari penulisannya. Demikian pula karakter Haykal yang sangat percaya diri, usil, suka bercanda, dan menyenangkan—yang juga menjadi alasan mengapa aku lebih menikmati narasinya jika dibandingkan dengan narasi dari Nada. Konflik dalam buku ini sebenarnya sangat sederhana, tetapi penulisnya berhasil membuatku penasaran karena permasalahan utamanya tidak langsung diungkapkan di bagian awal. Dan salah satu hal yang paling aku nikmati dalam buku ini adalah chemistry antara Nada dan Haykal yang dibangun secara natural melalui pertemanan yang manis. Ending buku ini sebenarnya sedikit menggantung karena akan diteruskan di buku yang berjudul Love in the Blue City. Tetapi untuk saat ini aku cukup puas dengan ending-nya yang menjanjikan banyak hal menarik di buku selanjutnya :D

Karakter favoritku dalam buku ini adalah Haykal; aku bisa membayangkan ia menjadi teman seperjalanan yang menyenangkan dan pastinya tidak akan membosankan. Saat Nada mengungkapkan permasalahannya, aku merasa Haykal yang awalnya hanya terkesan usil perlahan terlihat sebagai sosok yang berpikiran dewasa. Aku juga merasa caranya menghadapi sisi kekanakan Nada cukup bijaksana. Bahkan akhirnya ia berhasil membuka pikiran Nada dan menyadarkan perempuan itu dari pemikirannya yang egois. Oleh karena itulah aku sangat menikmati perkembangan karakter Nada dalam buku ini. Dari Nada yang kekanakan, manja, dan egois di bagian awal, aku turut senang saat melihat dirinya yang sudah berubah banyak pada akhir cerita :))

Bagiku, buku ini adalah sebuah bacaan ringan yang menghibur karena konfliknya sederhana dan interaksi antara karakternya yang menyenangkan. Kisah Nada mengajarkan bahwa ada saat-saat ketika kita harus rela melepaskan orang-orang yang kita sayangi dan tidak hanya terus memikirkan kepentingan diri sendiri. Aku rasa tidak sulit untuk menikmati gaya penulisan Irene Dyah meskipun ini merupakan pertama kali aku membaca bukunya. Selain itu aku juga menyukai setting Marrakesh yang membuatku ingin pergi ke sana suatu hari. Bagi yang ingin membaca buku ini dan mendapatkannya secara gratis, silahkan ikuti giveaway di bawah ya! ;)

 ↓↓↓↓↓↓


BOOK GIVEAWAY
15-21 April 2016 | AVAILABLE FOR SHIPPING IN INDONESIA ONLY.

1. Follow blog Bookie-Looker via Google Friend Connect (GFC) atau Bloglovin.
2. Follow akun Twitter @stefanie_sugia dan Twitter penulisnya, Irene Dyah, @aikairin
3. Promosikan giveaway ini melalui tweet dan jangan lupa mention kedua twitter di atas dengan hashtag #AroundTheWorldWithLove
4. Tuliskan di bagian komentar: Nama, E-mail / akun Twitter (untuk menghubungi jika kalian menang), link tweet kalian, dan jawaban untuk pertanyaan: "Jika berencana untuk minggat / kabur ke tempat jauh, negara atau kota apakah yang akan kamu tuju?"
Pemenang akan diumumkan tanggal 22 April 2016 :) Tersedia 1 (satu) buku Love in Marrakech untuk giveaway ini :) Semoga beruntung!

Jangan lupa untuk ikuti giveaway di host blog tour lainnya ya :)


 
by.stefaniesugia♥ .

26 comments:

  1. Nama : Heni Susanti
    Akun : @hensus91
    Email : henis_minozz@yahoo.com
    Link : https://twitter.com/hensus91/status/720829414968176640

    "Jika berencana untuk minggat / kabur ke tempat jauh, negara atau kota apakah yang akan kamu tuju?"
    Akhir-akhir ini aku lagi suka sekali dengan sebuah desa di Norwegia. Reine, sebuah desa nelayan dengan perpaduan laut, pegunungan dan gurun membuat Reine cocok untuk menyepi (https://www.tripadvisor.co.id/Tourism-g1527771-Reine_Moskenes_Municipality_Nordland_Northern_Norway-Vacations.html). Kabur kan berarti kita ingin meninggalkan beban jadi Reine pas buat refresh otak. Menenangkan diri dengan menatap sunrise dan sunset dengan dikelilingi pegunungan. Apalagi kalau di musim dingin kita bisa melihat aurora yang mempesona.
    Kabur kemudian mendatangi tempat sebagus Reine pasti bukan hal yang buruk. :D

    Demikian dan terima kasih kesempatannya
    #wishmeluck

    ReplyDelete
  2. Nama : Sagita Nur Amalia
    E-mail / akun Twitter : @Sagita_N_A / sagitanuramalia96@gmail.com
    Link tweet : https://mobile.twitter.com/Sagita_N_A/status/720819805729599488?p=v

    Jawaban :

    "Jika berencana untuk minggat / kabur ke tempat jauh, negara atau kota apakah yang akan kamu tuju? "

    Kalau aku mau minggat / kabur, aku akan minggat ke Kota yang damai, nyaman dan bersahabat seperti Solo dan Jogja karena pada saat kita minggat pasti kita butuh tempat yang bisa untuk menenangkan fikiran dari masalah-masalah yang kita punya. Kan kalau di Solo kita dapat menikmati Pedesaan dan Perkotaan yang damai, dan nyaman. Kalau si Jogja kita dapat melupakan sejenak masalah-masalah yang kita punya dengan berwisata ke pantai, candi atau jalan-jalan. Dan kita dapat menyendiri dulu.

    ReplyDelete
  3. Settingnya di Maroko cerita ini..
    Saya juga jual buku nih
    Aneka buku ajar perkuliahan bagi mahasiswa dan calon mahasiswa
    Check !!

    ReplyDelete
  4. Nama: Alya Nfz
    Email/akun twitter: Nurfakhiraalya@gmail.com /@Alyanfz
    Link Tweet: https://twitter.com/Alyanfz/status/720914950105923585

    Pertanyaan: "Jika berencana untuk minggat/kabur ke tempat jauh, negara atau kota apakah yang akan kamu tuju?"

    Setiap saya sedang memiliki banyak beban pikiran, kadang saya suka berharap bisa kabur sejenak dan tinggal di sebuah rumah dekat pesisir pantai. Dan, menurut saya, Hakodate adalah pilihan yang tepat untuk tempat pelarian saya. Di sana saya bisa tinggal di rumah pesisir pantai sambil mendengar suara deburan ombak yang menyusup melalui jendela rumah.

    Atau tidak saya bisa menulis sambil memandang hamparan laut yang meneduhkan mata. Menulis sambil menikmati suasana tenang adalah cara terampuh untuk menghilangkan kejenuhan. Dan, malam harinya saya bisa memandangi kota Hakodate dari puncak gunung Hakodate bersama bintang-bintang yang bertaburan di cakrawala. Dengan begitu, saya bisa melupakan beban pikiran yang selama ini selalu menghantui saya.

    [Info tentang Hakodate: Hakodate adalah sebuah kota pelabuhan di Jepang yang terletak di pulau Hokkaido dan kota ketiga terbesar di Hokkaido setelah Sapporo dan Asahikawa]

    Semoga suatu hari saya benar-benar bisa berkunjung ke Hakodate^^

    ReplyDelete
  5. Nama: Annisa Ratu
    Email: annisaratu23@gmail.com
    Twitter: @annisaratu23
    Link tweet: https://twitter.com/annisaratu23/status/720953585110880257

    Rutinitas sehari-hari di kampus kadang membuat aku berpikir untuk pergi jauh, berelaksasi, dan belajar hal-hal baru. Akan lebih asik kalau aku bisa pergi ke tempat yang indah yang orang-orangnya juga ramah dan bikin betah. Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali akan menjadi pilihan saya untuk kabur sejenak.
    Selain tempatnya yang sejuk karena banyak terdapat sawah dan hutan, di Ubud juga banyak sekali galeri seni dan pertunjukan seni untuk menghibur diri dan menambah khasanah budaya. Penduduk di sana juga terkenal sangat ramah dan menyenangkan, aku yakin pasti betah untuk tinggal di sana.
    Semoga kelak aku bisa ke sana untuk berlibur, atau mungkin benar-benar menetap di sana. :D

    ReplyDelete
  6. Nama: Farikhatun Nisa'
    Twitter: @littlepaper93
    Link Share: https://mobile.twitter.com/Littlepaper93/status/720966918073487360?p=v

    "Jika berencana untuk minggat / kabur ke tempat jauh, negara atau kota apakah yang akan kamu tuju?"

    Jawaban: ke Cirebon. Karena sejak pertama mengunjunginya di tahun 2013, aku sangat tertarik. Aku mulai mencari tahu tentang Cirebon, dari sejarahnya, budaya, makanan khasnya, bahasa masyarakatnya, bahkan aku bermimpi kelak aku akan tinggal di Cirebon. Dan jika aku punya kesempatan untuk kabur ke Cirebon, aku akan menggunakan kesempatan itu untuk mengeksplornya lebih jauh lagi. Aku akan berwisata kuliner, mengunjungi tempat bersejarahnya, perpustakaan2nya, dan kalau bisa berinteraksi langsung dengan orang asli Cirebonnya. Semoga kelak terwujud :)

    ReplyDelete
  7. Nama: Puji P. Rahayu
    Twitter: @Purahayu
    https://twitter.com/Purahayu/status/721033508055965696

    "Jika berencana untuk minggat / kabur ke tempat jauh, negara atau kota apakah yang akan kamu tuju?"

    Duh, duh. Haruskah aku menjawab Swiss? haha. Aku seka perdamaian. Kalau semisal aku memang butuh kabur atau minggat, pastinya aku membutuhkan tempat yang damai dan bahagia. Maka dari itu, aku akan memilih Swiss. Pemandangannya yang sejuk dan juga menyenangkan membuatku mau deh lama-lama di sana. Hemm. Lumayan juga kan nyari cokelat di sana (Eh, apa itu di Belgia?)

    ReplyDelete
  8. Nama: Fetreiscia Frida
    Twitter: @fetreisciafrida
    Link share: https://twitter.com/fetreisciafrida/status/721156111592587264

    Kalau aku minggat atau kabur dari rumah aku akan memilih tempat yang disana itu ga ada sanak saudara dari anggota keluarga dan tempat yang tidak terpikirkan oleh keluargaku. Aku memilih Yogyakarta. Ga ada anggota keluargaku yang tinggal di Yogyakarta, jadi kalau lagi jalan disana ga mungkin ada yang bisa ngenalin dan melaporkan keberadaanku ke keluargaku. Selain itu Yogyakarta juga merupakan tempat ang lumayan besar, kalau cari kerja pasti ga susah2 amat. Iya kerja. Aku ga mungkin minggat dari rumah tanpa tau mau hidup seperti apa. Minggat dari rumah terus ga ngapa2in sama aja bohong. Aku malah membuktikan diriku yang ga berguna dan ga bisa apa2 ke orangtuaku. Jadi kalo minggat harus sekalian memberikan pembuktian kalau aku bisa menghidupi diriku sendiri. Jadi pilih Yogyakarta yang pekerjaannya masih bayak jenisnya. Walau tidak seperti Jakarta yang banyak perkantorannya, tapi Yogyakarta juga merupakan tempat yang tepat untuk mencari pekerjaan. Intinya ke tempat yang harus tetap bisa menjalankan hidup. Alasan yang lainnya, karena Yogyakarta merupakan tempat yang baru bagiku. Aku belum pernah kesini, jadi merupakan tantangan tersendiri. Karena keluargaku pasti ga mungkin menebak kalau aku akan mengunjungi kota baru untukku. Yogyakarta juga terbilang masih asri, setidaknya udaranya tidak terkontaminasi dengan asap buangan seperti di Jakarta. Pemandangannya pasti indah. Aku suka tinggal di daerah, apalagi di desa. Tapi khusus minggat kali ini aku ga mungkin minggat ke desa, karena pekerjaan di desa itu kan masih minim sekali. Jadi aku akan lebih memilih ibukota sebuah daerah. Sekalian untuk menjelajahi Indonesia. Masa sebagai orang Indonesia tapi cuma tau Jakarta.

    ReplyDelete
  9. Nama : Humaira
    E-mail : humairabalfas5@gmail.com
    Akun Twitter : @RaaChoco
    Link Tweet : https://mobile.twitter.com/RaaChoco/status/720951345595830276?p=v


    "Jika berencana untuk minggat / kabur ke tempat jauh, negara atau kota apakah yang akan kamu tuju?"


    Desa Wengen di Swiss. Desa di lereng gunung Alpen ini memiliki pemandangan yang menakjubkan. Villa dan rumah yang terbuat dari kayu, penduduk yang pekerjaannya sebagian besar beternak. Desa ini sangat langka karena tidak boleh dimasuki oleh kendaraan bermotor, dan hal tersebut sudah berlaku sejak 100 tahun yang lalu. Bisa dipastikan udaranya akan sangat bersih, segar dan sejuk sekali, bebas polusi. Kendaraan yang bisa dipakai hanya kuda, sisanya berjalan kaki. Jika akan kesana untuk menginap di villa desa wengen atau apapun itu, kita haru menggunakan kereta agar bisa sampai disana. Kalau membawa kendaraan, harus dititipkan. Karena satu-satunya cara mencapai desa tersebut hanya dengan naik kereta.

    Desa yang bersih, asri, sejuk, damai dan bebas polusi. Tempat yang cocok untuk menenangkan diri, refreshing dan menghilangkan kepenatan.

    ReplyDelete
  10. Nama: Princessa Ayudha
    Twitter: @cheesychesa


    https://mobile.twitter.com/cheesychesa/status/721343871263703040

    Jika berencana untuk minggat / kabur ke tempat jauh, negara atau kota apakah yang akan kamu tuju?

    Finlandia, karena merupakan negara dengan pendidikan terbaik di dunia.

    ReplyDelete
  11. Nama: Ella Kurnia Oktaverina

    Twitter: @ellaverina_

    Link share: https://twitter.com/ellaverina_/status/721502459122688001

    "Jika berencana untuk minggat/kabur ke tempat yang jauh, negara atau kota apakah yang kamu tuju?"

    Negara yang ingin (dan akan) saya tuju untuk berlari dari rutinitas keseharian yang sangat sibuk ini adalah Jepang; tepatnya di desa kecil bernama Shirakawa-go. Desa ini asri, sejuk dan sangat hijau, cocok untuk relaksasi. Ditambah lagi Shirakawa-go ini merupakan salah satu desa warisan dunia yang sudah diresmikan oleh UNESCO, jadi selain untuk sekedar memanjakan mata dengan landscape indah di sana... saya juga bisa belajar tentang budaya yang sangat kental di sini. Karena minggat bukan semata-mata untuk lari dari kesibukan, belajar tetap jadi kewajiban.

    ReplyDelete
  12. Bintang Maharani
    @btgmr
    btgmhrn@gmail.com
    https://twitter.com/btgmr/status/721507063159885824

    Maroko.
    Bebas visa. Biaya hidup cukup murah. Negara Islam, mayoritas penduduknya muslim, jadi ga susah cari makanan yang halal. Infrastruktur kotanya modern dan transportasi keretanya nyaman. Ditambah saya masih penasaran ingin menginjakkan kaki di padang pasir. Minggat atau kabur ke padang pasir terasa seperti benar-benar sedang berkelana ke belahan dunia lain. Melupakan sejenak tempat asal atau hal yang menjadi alasan saya minggat :D

    ReplyDelete
  13. Putri Prama Ananta
    @putripramaa
    https://twitter.com/PutriPramaa/status/721551271677730816
    Hum, Kroasia.
    Kota dengan penduduk paling sedikit di dunia. Karena alasan minggatku pasti nggak jauh-jauh dari keinginan untuk menyendiri dan menyegarkan pikiran, maka aku akan memilih kota ini sebagai tempat pelarianku. Di sana aku akan menjernihkan pikiran, berinteraksi dengan orang-orang di sana saat siang hari dan menyendiri di depan perapian saat malam hari. Aku percaya bahwa meskipun penduduk kota ini sedikit, kota ini dapat melindungi saya. Selain jauh dari Indonesia, orang-orang yang menjadi alasan melarikan diri saya pasti tidak tahu dengan keinginan minggat ke kota ini. Paling mereka mengira bahwa saya akan kabur ke kota-kota menyenangkan dan ramai seperti Seoul atau pun Tokyo. Padahal, aku nggak pengin melarikan diri ke sana. Kalau minggat ya sekalian yang jauh biar baliknya nggak gampang. Namanya juga minggat, diniatin aja sekalian.
    Terima kasih untuk giveawaynya, Kak. Semoga aku beruntung. :)

    ReplyDelete
  14. Nama: Dian Maharani
    E-mail / Akun Twitter: dianmaharani833@yahoo.com / @realdianmrani93
    Link Tweet: https://twitter.com/realdianmrani93/status/721384568750649344

    "Jika berencana untuk minggat / kabur ke tempat jauh, negara atau kota apakah yang akan kamu tuju?"

    Alaska.
    Karena minggat dapat diibaratkan dengan ingin menyendiri dari banyak orang atau dari suatu masalah, aku akan memilih Alaska. Sebenarnya, aku sendiri tidak tahu apakah Alaska itu ramai seperti Jakarta atau sepi seperti Bengkulu. Aku penasaran, apakah di Alaska ada tempat wisata seru atau hanya sekadar tempat penelitian. Aku selalu berpikir, apakah Alaska itu setiap hari tertutup salju atau ada hari-hari tertentu bisa merasakan suhu di atas positif. Karena ketidak-tahuanku, rasa penasaranku dan pemikiranku ini, mungkin minggat ke Alaska akan terasa menyenangkan dan seru, dan mungkin aku akan benar-benar bertemu orang-orang yang baru sehingga aku bisa melupakan masalah yang membuatku sampai minggat ke sana :D

    ReplyDelete
  15. Nama: Nur Annisa
    Akun twitter: @YoshikuniNhora
    Link Share: https://twitter.com/YoshikuniNhora/status/721607109020782592
    "Jika berencana untuk minggat / kabur ke tempat jauh, negara atau kota apakah yang akan kamu tuju?"

    Kalau dengar kata minggat/kabur pasti karena suatu hal yang ga mengenakkan/menyenangkan di hati. Karena itu butuh tempat kabur yang pas untuk menyenangkan hatiku kembali. Dan tujuanku adalah ke Eropa, tepatnya di Venice, Italia. Menghibur diri dan menikmati tata kota dengan berkeliling melewati kanal-kanal air dengan naik Gondola. Melihat langsung pembuatan kristal kaca. Atau menikmati kelezatan asli dari pizza. Nah aku rasa Venice tujuan yang tepat.

    ReplyDelete
  16. Nama : Ratnani Latifah
    Aku Twitter : @ratnaShinju2chi
    E-mail : kazuhanael_ratna@yahoo.co.id
    LInk Share : https://twitter.com/ratnaShinju2chi/status/721913796999012353

    "Jika berencana untuk minggat / kabur ke tempat jauh, negara atau kota apakah yang akan kamu tuju?"

    Aku memilih ke Pulau Jeju, Korea. Berusaha mengobati kekesalan dengan berteman dengan laut dan alam. Karena alam adalah obat mujarab ketika ingin damai dengan keadaan.

    ReplyDelete
  17. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  18. Nama: Aulia
    E-mail: auliyati.online@gmail.com
    Twitter: @nunaalia
    Link tweet: https://twitter.com/nunaalia/status/721941814572232704

    "Jika berencana untuk minggat/kabur ke tempat jauh, negara atau kota apakah yang akan kamu tuju?"

    Setelah membaca review ini, kalau berencana untuk minggat/kabur ke tempat jauh aku mau ke Marrakesh juga ah, biar bisa ngerasain langsung perjalanan Nada dalam novel ini, apalagi Marrakesh kota yang mayoritas berpenduduk muslin jadi tidak jauh beda dengan indonesia dan tidak susah jg mencari makanan halal. Siapa tahu juga ketemu dengan teman seperjalanan yg asik seperti Haykal. :D

    Dengan melihat dan menikmati tempat/kota yang baru dan suasananya, bertemu banyak orang baru, juga mendapatkan pengalaman baru, bisa memberikan pencerahan untuk nantinya kembali menghadapi masalah yg ada.

    ReplyDelete
  19. Arie Pradianita | @APradianita

    https://twitter.com/APradianita/status/722030482360143872

    COPENHAGEN (DENMARK), karena Tante Eva (adik Ibu saya) beserta keluarganya tinggal di sana dan inilah gambaran kota Copenhagen menurut Tante saya beserta keluarganya:

    1. Denmark adalah salah satu negara teraman di dunia. Dan Copenhagen adalah kota kecil di Denmark dimana perempuan bisa bepergian bebas dan aman sepanjang hari.

    2. Di tengah kota nyaris tidak ada kemacetan. Tidak ada suara bising klakson, tak ada ketergesaan yang memicu stres. Warga saling menghargai. Mereka juga sangat tertib dan disiplin dalam berlalu lintas.

    3. Dari sisi wajah kota, tidak ada gedung tinggi menjulang dengan eksterior mewah yang kerap terasa mengintimidasi saat dipandang dan saat dikunjungi. Konsep ini memunculkan wajah kota yang bersahaja, bukan sebagai metropolitan yang gemerlap.

    4. Tidak ada kesan angker, termasuk bagi pendatang atau turis yang baru pertama kali berkunjung ke Copenhagen. Jalan-jalan di pusat kota ini, menawarkan rasa aman saat pagi hari ketika sebagian warganya masih terlelap tidur, pun saat malam mulai menjelang.

    5. Kota ini juga bersih dari sampah.

    6. Saat musim panas tiba, warga kota pun menikmati sinar matahari di ruang-ruang publik. Mereka berkumpul di taman kota, tertawa, berjemur, dan makan bersama di cafe dan restoran sepanjang kanal. Mereka memadati jalan-jalan di pusat-pusat pertokoan untuk merayakan musim panas hingga matahari terbenam.

    7. Di Copenhagen minim polusi. Minim kemacetan. Tidak ada hal yang membuat warga kota merasa stres seperti di kota-kota besar di Indonesia.

    8. Tingkat kriminalitas yang sangat rendah. Hal ini antara lain dikarenakan minimnya kesenjangan sosial. Setiap orang di Copenhagen mendapat bayaran tinggi dari pekerjaan yang mereka lakukan sehingga seluruh warga hidup berkecukupan.

    9. Warga kota senang karena setiap pajak yang mereka bayarkan selalu dikembalikan kepada warga dalam berbagai bentuk. Seperti transportasi publik yang nyaman, jalan, dan kebijakan-kebijakan yang proaktif kepada publik.

    10. Seiring hadirnya matahari, warga Copenhagen pun berhamburan di seluruh sisi kota dengan wajah cerah sumringah. Dengan dandanan modis, mereka mengayuh sepeda. Copenhagen memang dikenal sebagai kota sepeda. Itulah mengapa, warga Copenhagen begitu mudah ditemui di atas sadel kereta angin mereka. Para profesional dengan setelan rapi, bersepatu kulit pun bersepeda ke kantor. Kegemaran warga bersepeda ini menjawab pertanyaan mengapa sosok bertubuh tambun amat jarang ditemukan di Copenhagen.

    Copenhagen adalah kota yang nyaman dan aman (terutama untuk wanita) untuk tujuan minggat.. ^_^

    ReplyDelete
  20. Nama : Eny
    E-mail : enytok03@gmail.com
    akun Twitter : @Enythxz
    link tweet : https://mobile.twitter.com/Enythxz/status/722223800251588612?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8526524743

    Kalau kabur ingin ke Edensor merupakan sebuah desa yang terletak di wilayah Peak District, Sheffield. Ingin melihat hamparan padang rumput yang hijau sejauh mata memandang. Di sana terdapat rumah – rumah petani yang masih terbuat dari batu dan beratap kayu. Dari kejauhan juga terlihat sebuah menara gereja St. Peter yang tinggi menjulang. Selain menjadi tempat beribadah, gereja tersebut juga merupakan landmark dari desa ita.Aku ingin menikmati pemandangan pedesaan yang dilatar belakangi bukit dan lembah yang kehijauan .Bangunan kuno yang megah dikelilingi taman dan air mancur yang indah dengan latar belakang pedesaan Edensor
    Bisa dibayangkan betapa nyaman tinggal disana tempatnya asri bisa menenangkan pikiran dan menciptakan inspirasi bagi yang singgah.
    oh, ya saya juga tinggal dipedasaan disekeliling saya juga banyak sawah jadi ketika kabur aku ingin masih tetap memilih tempat yang asri seperti pedesaan karena ketenangan adalah no 1 dalam jiwa saya,hehe

    ReplyDelete
  21. Nama : Ratih M
    Twitter: @Jju_naa
    Link : https://twitter.com/Jju_naa/status/722431964024741888

    "Jika berencana untuk minggat / kabur ke tempat jauh, negara atau kota apakah yang akan kamu tuju?"

    Kalau untuk kabur, berarti aku ga mau di temuin sama orang yang aku kenal. Jadi aku akan memilih tempat yang ga mungkin kepikiran sama orang yang nyari aku nantinya.

    Dan tujuanku adalah, kota Waisa di Papua Barat.
    SEelain bisa nyantai di Raja Ampat. Dari Sumatera ke Papua itu juga jauh :D

    Orang juga ga mungkin bisa nebak aku di sini, karena ini ga pernah masuk list tempat yg ingin aku datangi (Aku ga pernah ngomong kalau aku pengen bgt ke sini).
    Mereka pasti nebaknya, Korsel, Jepang, Maroko, dll (list aku)

    ReplyDelete
  22. Rini Cipta Rahayu
    rinspiration95@gmail.com / @rinicipta
    https://twitter.com/RiniCipta/status/722276421679333376

    Karena aku nggak setenar para artis, sepertinya akan lebih mudah untuk kabur dan menghilang tanpa takut ketahuan. Aku memilih kabur ke New York aja. Dengan populasi penduduk sekitar 20 juta jiwa, kota ini jadi kota yang sangat padat dan sibuk. Kata orang sih, kota ini nggak ada matinya. Nggak pernah tidur dan nggak pernah membuat orang kehilangan mimpinya. Aku ingin kabur ke tengah keramaian karena suasana yang sepi malah makin berbahaya untuk diriku yang 'berantakan' saat kabur. Ketika berada di New York, kemungkinan dikenali sangat kecil. Orang-orang yang ku temui juga mungkin nggak terlalu perhatian denganku. Jadi aku nggak perlu merasa khawatir. Jarak Indonesia dan Amerika juga sangat jauh. Orang-orang nggak akan curiga, apalagi aku nggak punya kenalan disana. Di kota yang baru dan sama sekali asing, harapannya sih bisa membantuku untuk terlepas dari ketakutan yang membuatku ingin kabur dan semakin mengenali diriku sendiri.

    ReplyDelete
  23. Ten | @ten_alten
    https://twitter.com/ten_alten/status/722757653353537537

    "Jika berencana untuk minggat/kabur ke tempat jauh, negara atau kota apakah yang akan kamu tuju?"

    >> aku pengen ke Ōsaka yang penuh dengan orang lokal ataupun turis, atau Hokkaidō yang dingin masih banyak salju..
    orang sekitarku nggak akan pada nyangka aku kabur ke sana.. mereka pasti cuma ngira aku nginep di rumah sodara ato rumah temen.. :p

    ReplyDelete
  24. Nama: Ari
    Email: muthia_batari@yahoo.com
    Twitter: @tiarizee
    Link share: https://twitter.com/tiarizee/status/722796674385620992

    Tentu saja Bali. Mungkin bagi orang Indonesia kebanyakan, bali sudah menjadi tempat yang 'biasa aja' di mata masyarakat. Tapi tidak denganku. Setelah pernah menghabiskan 3 hari disana beberapa tahun yang lalu, aku pikir bali merupakan tempat destinasi yang cocok untuk yang sedang ingin menenangkan diri, ataupun kabur. Disini aku nggak punya kenalan, atau saudara sama sekali.

    Bali itu tempat pulangnya orang-orang di seluruh dunia, begitu juga menurutku. Ntahlah, setelah pernah mencicipi keindahan pulau dewata tersebut, bali selalu bisa menjadi tempat yang cocok untuk menyendiri. Dan dari dulu aku merasa tempat yang kaya akan budaya selalu dapat menghipnotis para pengunjung untuk ikut tenang dan santai. Selain itu bali juga sangat menyatu dengan alam, pas untuk menenangkan diri. Aku ingin sekali membaca buku sambil menikmati suara deburan ombak ditengah kerumunan pengunjung di pantai kuta. Aku juga ingin sekali menghabiskan waktu 'kaburku' disini dengan berjalan-jalan mengelilingi kota. Toh, jalanan kota bali juga sangat ramai dengan penduduknya yang ramah dan udara yang menyejukkan, membuat orang kesepian yang kabur sepertiku bisa ikut berbaur dengan mereka.

    Bali selalu bisa menjadi tempat pelarian yang pas, sekadar untuk menenangkan diri.

    ReplyDelete
  25. Nama : Siti Nuryanti
    Email :sitinuryanti@yahoo.com
    Twitter : @NelyRyanti
    Link share : https://twitter.com/NelyRyanti/status/723046666635333632

    "Jika berencana untuk minggat/kabur ke tempat jauh, negara atau kota apakah yang akan kamu tuju?"
    Jawaban
    Aku pengin ke Mekah .
    Disana, aku dapat berkumpul dengan berbagai jenis bangsa dan budaya di dunia yang beragama islam, di sana aku juga dapat menenangkan diri dengan mendekatkan diri kepada Alloh. Karena di saat kita kabur dari masalah dan pergi ke suatu tempat, sebenarnya kita hanya lari di tempat. Yang utama adalah menenangkan hati, dan dengan berada di rumah Alloh, hati akan lebih jernih. Sehingga permasalahan dapat dapat terselesaikan dengan baik

    ReplyDelete
  26. Nama : Ignasia Ruvina
    Email / Akun Twitter : ignasia_ruvina@yahoo.com / @ignasiaruvina
    Link Share : https://mobile.twitter.com/IgnasiaRuvina/status/723090664196427777
    Jawaban : aku ingin kabur ke tokyo. Selain karena ga ada yang kenal aku disana, aku juga mencintai kebudayaan Jepang dan tokyo merupakan kota yang besar dan maju dengan kebudayaan jepang yang kental. Walau belum pernah ke sana karena emang belum punya cukup uang, tapi aku yakin akan segera mencintai kota di negeri sakura itu. Kalau bisa, aku mau menetap aja disana, biar ga ketemu lagi sama masalah yang membuat ku pengen kabur itu.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...