photo wishlist_zps2544b6d7.png

Friday, November 27, 2015

Book Review: Perfect Scenario by Kezia Evi Wiadji + Giveaway

.
BOOK review
Started on: 18.November.2015
Finished on: 21.November.2015

Judul Buku : Perfect Scenario
Penulis : Kezia Evi Wiadji
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 280 Halaman
Tahun Terbit: 2015
Harga: Rp 44,000 (http://www.pengenbuku.net/)

Rating: 3/5
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
"Kata "akrab" bagi dirinya dan Farel adalah kata yang sangat sakral. Ia tidak yakin akan bisa. Tetapi seandainya bisa, ia, Finda Arletta, tidak sudi berakrab-akrab ria dengan cowok menyebalkan bernama Farel Juventus."
Finda dan Farel telah menjadi musuh bebuyutan yang selalu mengganggu satu sama lain sejak mereka masih kecil. Sepertinya tidak ada hari yang berlalu tanpa keduanya beradu mulut atau bertengkar. Oleh karena itulah Finda menggangap Farel sedang bercanda saat lelaki itu mengajaknya berpacaran. Tetapi ternyata Farel serius, walaupun ia hanya menjadikan Finda sebagai pacar bohongan. Farel mengajak Finda bekerjasama dalam skenario yang telah ia rancang untuk menggagalkan pernikahan Ayah Farel dan Mama Finda. Sayangnya, tidak semuanya berjalan mulus seperti yang mereka harapkan.

"Beda momen, beda pula yang dirasakan hatinya. Dengan Farel, momennya adalah kencan bohongan. Lalu bagaimana dengan Niko? Apakah bisa disebut sebagai kencan sungguhan?"
Skenario bohongan yang mereka jalankan mendapatkan protes dari kekasih Farel, Novi. Apalagi sejak Farel dan Finda bersepakat untuk tidak jalan dengan lelaki atau perempuan lain agar skenarionya terlihat semakin nyata di depan kedua orangtua mereka. Belum lagi sahabat baik Farel, Niko, yang sepertinya menaruh perhatian lebih pada Finda; dan selama ini Finda pun menyimpan perasaan yang serupa pada Niko. Selama menjalani skenario mereka, Farel dan Finda seringkali beradu pendapat seperti yang biasa mereka lakukan. Dan saat sesuatu terjadi di antara mereka, semuanya tidak lagi sama seperti dulu.
"Betapa rindu dirinya kepada gadis bertubuh mungil itu. Rindu bertengkar seperti dulu, dan bukannya hanya dianggap patung seperti saat ini."
image source: here. edited by me.
Novel teenlit selalu berhasil menjadi bacaan ringan yang menghibur untukku karena alur cerita serta konfliknya yang cenderung sederhana. Tema yang diusung oleh novel ini sebenarnya cukup klise, yaitu tentang benci jadi suka. Selain itu, ceritanya juga menyuguhkan konflik persahabatan dan keluarga seperti yang sering ditemui dalam novel-novel teenlit yang lain. Penulisan Kezia Evi Wiadji dalam buku ini mengalir dengan baik. Kisahnya diawali dengan perkenalan karakter utamany serta membangun hubungan Farel dan Finda yang telah menjadi musuh bebuyutan sejak kecil. Kemudian perlahan-lahan konflik yang lain mulai bermunculan, hingga mencapai klimaks serta penyelesaiannya yang menjelaskan banyak hal. Karena alur ceritanya yang cukup sering kutemui dalam buku lain, tidak sulit untuk menebak bagaimana kisahnya akan berakhir. Meski demikian, aku menikmati ending-nya yang manis dan semua konflik terselesaikan dengan baik :)

Sedangkan untuk karakternya, aku cukup menyukai interaksi Farel dan Finda sebagai musuh bebuyutan. Menurutku tingkah mereka yang saling membalas satu sama lain menunjukkan bahwa sebenarnya mereka sangat akrab dan tidak sepenuhnya saling membenci. Aku sangat suka perubahan karakter Farel dan Finda setelah liburan akhir tahun; tetapi tentu saja aku tidak akan memberikan spoiler apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka :D Karakter yang paling aku sukai dari buku ini mungkin adalah Olly (sahabat Finda) dan Niko (sahabat Farel). Meskipun keduanya adalah karakter sekunder, aku rasa Olly dan Niko adalah sosok sahabat yang baik. Olly selalu memberikan dukungan dan juga nasehat untuk sahabatnya. Sedangkan Niko adalah karakter yang baik hati dan untungnya tidak ikut terpengaruh oleh hasutan karakter antagonis dalam buku ini :)

Overall, buku ini cocok bagi pembaca remaja atau kalian yang mencari bacaan ringan. Unsur kekeluargaan yang menjadi salah satu konflik ceritanya mengajarkan pentingnya saling mengerti dan saling memaafkan satu sama lain. Dan aku rasa hal tersebut penting untuk diingat, terutama bagi remaja yang sedang berselisih atau tidak sependapat dengan orangtua mereka :) Pada akhirnya, aku ingin berterimakasih pada penulisnya, Kezia Evi Wiadji, yang sudah berbaik hati mengirimkan buku ini untuk aku baca dan review. Dan penulisnya juga menyediakan 1 (satu) buku Perfect Scenario sebagai giveaway bagi kalian yang tertarik untuk membaca buku ini :D Silahkan ikuti langkah-langkah dibawah untuk berpartisipasi dalam giveaway ini ;)

↓↓↓↓↓↓


BOOK GIVEAWAY
27 Nov - 4 Des 2015 | AVAILABLE FOR SHIPPING IN INDONESIA ONLY.

1. Follow blog Bookie-Looker via Google Friend Connect (GFC) atau Bloglovin.
2. Follow akun Twitter @stefanie_sugia & Twitter penulisnya @KeziaEviWiadji
3. Promosikan giveaway ini melalui tweet dan jangan lupa mention kedua twitter di atas dengan hashtag #PerfectScenario
4. Tuliskan di bagian komentar: Nama, E-mail / akun Twitter (untuk menghubungi jika kalian menang), link tweet kalian, dan jawaban untuk pertanyaan: "Apakah kamu bersedia jika harus jadi pacar bohongan musuh bebuyutanmu?"
Pemenang akan diumumkan tanggal 5 Desember 2015 :) Tersedia 1 (satu) buku Perfect Scenario untuk giveaway ini :) Semoga beruntung!

by.stefaniesugia♥ .

19 comments:

  1. Nama : vicky dw
    Email : vickyuhyun@gmail.com
    Twitter : vic_kyuelf
    Link tweet : Lihat Tweet @vic_kyuelf: https://twitter.com/vic_kyuelf/status/670095305560354816?s=09

    Apakah kamu bersedia jika harus jadi pacar bohongan musuh bebuyutanmu?

    Jawaban :::
    Kalau q di minta untuk jdi pcr bohongannya musuh bebuyutan jawabannya aku pasti mau. Kenapa ??
    Karna q punya tujuan tersendiri yaitu membuat hidup musuh bebuyutanku itu menjadi sengsara. Kalau seandainya dia udah punya pcr ya q buat dia putus sama pacarnya. Kan ceritanya q udah jdi pcrnya (wlpun bohongan). Masa iya dia mau punya pacar 2 ya q gak mau donk diduain (wlpun cm pcr bohongan). Ya kalau dia gak punya pcr ya seengaknya q bakal bikin hidupnya dia seperti di neraka dengan setiap saat selalu ngerecokin dia, minta di antar kemana2, minta ditemenin deh pokoknya. Dan kalau seandainya dia punya suatu rahasia besar, maka rahasia itu bakalan q bongkar di depan umum biar dia malu. Hahahaha *ups jahat bgt q. Hehe

    Semoga q beruntung. Good luck ^^

    ReplyDelete
  2. Nama : Fransisca Susanti
    E-mail / twitter : siscawiryawan@ymail.com / @siscacook
    Link share : https://twitter.com/siscacook/status/670065099277787136
    Jawaban :

    P…asti aku bersedia jadi pacar bohongan musuh bebuyutanku. Malah aku sangat H.A.P.P.Y melakukannya. =)
    E….eewww …Aku akan menikmati tiap detiknya dan sedikit mempermainkan pacar bebuyutanku. Membuat dirinya tegang apakah aku akan membuka kartu trufnya? Walaupun aku tetap melakukan perjanjian kami. ^.^
    R…asa galau musuh bebuyutanku merupakan nilai bayaran yang saaaaangat besaaar. =) Salah siapa suka usil? Suka mempermainkan perasaanku? Suka jutek? Hei…cowok mah tidak pantas berjutek ria. :p F…ufff sekarang saat butuh, lari ke aku. :p Biarkan musuh bebuyutanku mengalami tsunami perasaan. I am really an evil…(hahaha…ketawa jahat)…
    E…h aku senang membantu musuh bebuyutanku. Soalnya aku kepo :P Kenapa sih dia sampai harus minta bantuanku yg musuhnya? Apa dia tidak takut aku mengkhianatinya?
    C…at….I am really a cat…cause of that, I wanna playing with my eternal enemy  Bak penyihir aku akan meracuninya dengan serum anti menyebalkan…supaya musuh bebuyutanku begitu perjanjian kami berakhir bisa berubah menjadi pribadi yg lebih menyenangkan.
    T..ak ada yang bisa menghalangiku untuk melakukan ‘Perfect Scenario’, walau hujan badai…tapi kalau badai novel keren kayak yg direview di blog ini…mungkin sukses menyuapku

    S…aya berjanji kepada bintang-bintang, kepada udara, kepada sinar matahari, kepada semua titik kebencianku yang terpendam untuk melakukan Perfect Scenario demi menyadarkan musuh bebuyutanku…bahwa manusia itu makhluk sosial, makanya dia harus bisa adaptasi dong..jangan nerapin aturan semau gue. =)
    C..inta KW ini pasti keren untuk dilakukan…siapa tahu aku berbakat terpendam jadi pemain teater…hehehe…
    E…naknya ditraktir musuh bebuyutan setahun penuh, harga yg harus ia bayar karena meminta bantuanku :P Rasa makanan dan minumannya jadi selangit gara-gara liat bibirnya yang mengerucut. ^.^
    N…a…na…na…aku senang…senang…tiap kali aku berbuat usil atau menyindir, musuh bebuyutanku hanya bisa menghela napas tanpa bisa membalasku. =)
    A…ku rasanya bisa berakting dalam Perfect Scenario seumur hidupku. Mungkin ini bisa jadi usaha freelance yang menguntungkan? Membuka jasa konsultan sewa akting? Siapa tahu? Tapi dengan syarat segala tuntutan hukum dialihkan ke si penyewa tenagaku. =)
    R…asanya benar-benar melayang. Siapa sangka membantu musuh bebuyutan akan begitu menyenangkan? Bak permainan catur, si musuh bebuyutan sudah kehilangan ratu, mentri, dan panglima kudanya… =)
    I…h musuh bebuyutan aku mau membantumu, tapi jangan jatuh cinta padaku, ya? Karena aku sudah berjanji pada diriku aku akan makan sandal jepit jika kita benar-benar pacaran. Kamu tak mau aku masuk rumah sakit gara2 usus buntu, kan?:P
    O…h Perfect Scenario memang scenario idaman. Tunggu aku, musuh bebuyutanku. Kamu akan menjelma menjadi si Tom Kucing, dan aku si Jerry :P Kapok kan jadi musuhku? Makanya kurangi dong derajat menyebalkan dirimu…. Cheers^.^

    GFC : Santi Wiryawan

    Terima kasih banyak atas kesempatan giveawaynya =)

    ReplyDelete
  3. Nama : Delta Kenda Ramadita IP
    Twitter : @DeltaYordani
    Link Share : https://twitter.com/DeltaYordani/status/670274723561902081

    Jawaban:
    Enggak mau~ karena kisah nyata belum tentu sesuai dengan kisah di novel, dimana setelah berbohong jadi pacar akhirnya beneran suka =) Yang ada malah nambah beban, karena bakal awkward ketika sama dia dan tentunya bakal lebih rajin adu mulut -______-

    ReplyDelete
  4. Nama: Kiki Suarni
    Email: kikisuarni616@yahoo.com
    Twitter: @Kimol12
    Link share:https://mobile.twitter.com/Kimol12/status/670325311007883264

    Jawaban:
    Apakah kamu bersedia jika harus jadi pacar bohongan musuh bebuyutanmu?

    Setiap orang pasti punya pendapat yang beda. Tapi kalau aku, yah...sudah pasti gak mau. Lah, namanya juga musuh bebuyutan, temenan aja gak mau apa lagi dijadiin pacar, bohongan lagi! Walau sekeren dan seganteng apapun, yang namanya ego dan benci (rasa yang biasa dominan dalam bermusuhan) pasti lebih memenuhi logika dibanding mencoba memaafkan dan berdamai. Mungkin dalam novel seperti Perfect Scenario, semua terlihat mungkin dan mudah dilakukan (karena bentuk kreatifitas dan imajinasi). Tapi dalam kehidupan nyata, aku rasa gak ada yang seperti itu. Kalaupun ada, hanya sepersekian orang dan itupun dengan alasan tertentu yang mungkin kedua belah pihak benar2 terpaksa (bisa dibilang saling menguntungkan). Lagi pula, sesuatu yang dimulai dengan niat tidak baik (dalam arti menjalin hubungan palsu demi mencapai sesuatu) pasti akan berakhir dengan tidak baik dan mungkin bisa timbul masalah baru. So, buatku, sudah jelas aku tidak mau. Biarlah dia berkutat dengan masalah dan hidupnya sendiri.

    Terima Kasih :D

    ReplyDelete
  5. Nama: Adelia Putri Septiani
    Email: Elyadelsunjaratus@gmail.com
    Twitter: @Elyadelsunjarat
    Link share: https://twitter.com/Elyadelsunjarat/status/670407281922609152
    .
    Ugh! Thats terrible! Tapi ... kalau terpaksa gimana bisa nolak? Ya, aku punya musuh bebuyutan yang keras kepala, suka teriak nggak jelas, dan menyebalkan ABIS, kalau udah terpaksa nggak bisa nolak. kan bisa jodoh nantinya :P lumayan dia juga ganteng :v

    ReplyDelete
  6. Nama: Riqza Nur Aini
    Twitter: @riqzanainiee
    Domisli: Demak,Jateng
    Email: moha3451@gmail.com
    LinkShare: https://mobile.twitter.com/riqzanainiee/status/670176304013053952?p=v
    .
    .
    Pertanyaan:
    "Apakah kamu bersedia jika harus jadi pacar bohongan musuh bebuyutanmu?"
    .
    .
    Jawaban:
    Kalau aku pribadi sih,fine fine aja apalagi kalau dia ganteng,aku nggak bakalan nolak:P
    Tapi ya dilihat dulu,aku memusuhinya karna apa.Kalau kayak masalah-masalah keluarga ya aku enggak bakal mau.Tetapi jika masalah yang menjadikan aku memusuhinya itu mungkin karena dia sering jahil padaku,pernah mengotori seragamku,bertindah semena-mena pada orang lain,yaa seperti di cerita-cerita gitu loo.Aku ya mau kalau gitu.Apalagi kalau dia itu sombong,seneng kan liat orang sombong mohon-mohon berlutut dihadapanku supaya aku itu mau jadi pacar gelapnya.Runtuhh seketika cap sombong didirinya.Seru bukan??
    Terus,kalau dia udah jadi pacar boonganku nih,aku bisa manfaatin dia,menyuruh2 dia untuk mengerjakan tugasku,balas dendam gituu ceritanya atas segala kesalahan yg telah dia perbuat kepadaku.Terus kalau dia tidak mau,aku ancam saja akan membongkar semua ini,pasti,aku jamin dia nggak bakal nolak.Nurut!Yaa seru aja gitu liatnya,musuh bebuyutan kita jadi pacar boongan kita sendiri.Aku manfaatin dia itu bukan karena aku jahat,tapi karena aku ingin menyedarkan dia dan mengajari dia untuk belajar menjadi orang lain,agar dia tidak bertindak seenak jidatnya sendiri.Intinya,aku hanya ingin musuhku itu menjadi pribadi yang lebih baik lagi..
    Terus kalau dia udah sadar dan jadi anak baik-baik,maybe....
    Dia bakalan suka beneran ke aku,begitupun aku yg mungkin suka dengannya.Aseekk.

    ReplyDelete
  7. Nama : Alifa Nanda Tarina
    Email : embol559@gmail.com
    Twitter : @_alifananda
    Link share : https://mobile.twitter.com/_alifananda/status/670617839443644416?p=v

    Jawaban aku sudah pasti tidak !!! Buat apa berpura-pura pacaran sama musuh bebuyutan yang ada malah nambah illfeel banget dendam mungkin juga ada. Yang pasti bikin hati nambah sakit.

    ReplyDelete
  8. Nama: Didi Syaputra
    Email: syaputradiddy@gmail.com
    Twitter: @DiddySyaputra
    Link Share: https://twitter.com/DiddySyaputra/status/670597924523503616

    Pacar bohongan? Tantangan yang cukup menarik. Karena bisa sekalian bereksperimen dengan cinta di luar zona nyaman. Yah, tau sendirilah, biasanya 'kan pacaran tuh pastinya wujud dari kasih sayang satu sama lain, bukannya malah musuhan, apalagi dengan embel-embel bebuyutan. Beh, pasti seru tuh XD. Tapi sepertinya nggak terlalu bagus juga buat kedepannya. Karena segala sesuatu yang diawali dengan kebohongan pastinya sangat sulit diakhiri dengan kejujuran. Malah akan semakin terikat dengan kebohongan yang berlapis-lapis. Terlebih, jika akhirnya satu pihak bener-bener jatuh cinta sama pacar bohongannya dan di saat itu jadian, nggak taunya si pacar bohongan yang aslinya musuh bebuyutan cuma MeHaPe-in doang, 'kan sakit banget tuh ;(. Meskipun alasannya cuma buat misahin kedua orangtua yang pengen jadi satu keluarga, kayak nggak deh, cari option lainlah selain jadi pacar bohongan. Karena secara pribadi, belum terlalu yakin bisa ngejalanin hubungan dengan penuh kebohongan, nggak begitu mahir ngebohongin perasaan, apalagi kalau udah punya tambatan hati, pastinya bakalan banyak yang jadi korban luka-luka dari skenario aneh "Pacar Bohongan." So, nggak bersedia ngorbanin perasaan buat ini :)

    ReplyDelete
  9. Nama: Ananda Nur Fitriani
    Email: anandanftrn@gmail.com
    Twitter: @anandanf07
    Link share: https://twitter.com/anandanf07/status/670734636184674306

    Hm, menjadi pacar bohongan musuh bebuyutan? Wah, tantangan yang seru! Pura-pura baik dan mesra didepan umum, padahal hati udah dongkol banget sama itu orang. Sebenarnya, aku ga masalah kalau harus berpura-pura pacaran dengan musuh bebuyutanku. Hal itu dapat menjadi sarana berbaikan, karena dengan sering bersama, kita akan dapat lebih mengerti satu sama lain, siapa tahu bisa menjadi teman baik? Tapi, berpura-pura bukanlah sesuatu yang baik. Apalagi tentang cinta, berpura-pura pacaran sama saja seperti memainkan perasaan. Siapa tahu ada yang tersakiti dengan kebohongan itu? Atau nanti malah aku dan musuh bebuyutanku yang perasaannya terluka? Jadi, jawabannya No. Aku tidak mau berbohong dan memainkan perasaan, yang pasti akan berdampak buruk untuk kedepannya :)

    ReplyDelete
  10. Nama: Anastasya Sekartaji
    Email/twitter: sekaranastasia20@gmail.com / @sekarats
    Link share: https://twitter.com/sekarats/status/670781354653585409?p=v


    "Apakah kamu bersedia jika harus jadi pacar bohongan musuh bebuyutanmu?"

    Jawabannya: Ya! Apalagi kalau dia ganteng *eh bukan kok bukan. Kita kan musuh bebuyutan, terus 'dipaksa' jadi sepasang kekasih yang harusnya saling memadu kasih, bukan mengadu mulut(?) pasti seru. Menjalani kepura-puraan sama musuh sendiri itu asyik. Kalau bisa, aku buat si musuh bebuyutanku itu jatuh hati ke aku. Kan aku menang banyak =)) etapi kalau justru aku yang jatuh hati ke dia beneran gimana? Ya sudahlah. Itu namanya takdir. Karena perasaan itu nggak bisa kita yang nentuin. Terserah si hati mau suka sama siapa, entah itu musuh atau bukan. Dan mungkin kalau itu terjadi, bisa memperbaiki hubunganku ke dia yang selama ini memang buruk =)

    ReplyDelete
  11. Nama : Rizky Novianti
    Email / Twitter : Rizkynovianti26@gmail.com / @ritzkyy99
    Link share : https://twitter.com/ritzkyy99/status/670883870175330304

    Mau aja deh ah, kalo tamvan kan lumayan juga *eh* Errr lagian berbaikan itu dapet pahala, masa iya seumur hidup mau bermusuhan terus. Kayanya mau belajar memahami musuh saya lebih baik deh. Sahabatan ya gak papa, hidup kan cuma sebentar, ayo cari sahabat sebanyak-banyaknya (baca : pacar) :p Masalah nanti yang mungkin aja malah berbalik arah jadi cinta juga patut disyukuri lho *eh* Belajar berdamai sama keadaan gitu, toh dapet pahala juga, dapet pacar juga walaupun boongan. Tapi kan hati siapa yang tau, bisa aja hari ini bencinya setengah mati, besoknya langsung jatuh cinta pake klepek-klepek *tsaaahhh* *mulai baper*
    Tapi ya, jangan langsung mengiyakan norak juga sih, kan kita yang pegang kuncinya gitu lho, ada jual mahalnya dikit. Biasanya terdeteksi sih dia yang musuh bebuyutan mintanya serius apa enggak, atau malah berniat menginjak balik kita. Apalagi kita yang ditawarin. Yap kita dimintain tolong sama musuh bebuyutan tuh berasa di atas angin gak sih? Ajukan beberapa persyaratan kan asyik juga XD

    ReplyDelete
  12. Follow via GFC an Mawar Hs
    Nama: Andria
    E-mail / akun Twitter: mawarhs12@gmail.com / @goodenoughoks
    link tweet : https://twitter.com/goodenoughoks/status/670935865250721792
    "Apakah kamu bersedia jika harus jadi pacar bohongan musuh bebuyutanmu?"
    Wooow... pertanyaan yang susah dijawab :) sebenarnya males banget kalau harus kerjasama dengan musuh bebuyutan, tapiii... aku mau jadi pacar bohongan musuh bebuyutanku kalau dia mau memenuhi syarat-syarat yang aku ajukan, misalnya : setiap hari selama bersandiwara harus nraktir makan siang, setiap minggu beliin tiket nonton untuk 2 orang (bebas dung nanti aku nonton sama siapa hehe...), setiap minggu harus belikan buku terbaru, - matre amat - hahahaha... secara kita males kan sama dia, dan dia gak punya pilihan, ya sudah kerjasama harus sama-sama saling menguntungkan, dia happy, aku happy, klop kan :D

    ReplyDelete
  13. AAAAAAAAAAKKKK NEMU BLOG KHUSUS BUKUUU!!! *girang setengah meninggal* langsung pencet follow. Salam kenal ya step! \(w)/ *dan di tengah ngetik komen ini mencet tab about me-nya dulu dong. Eh ternyata ada komunitas bookblogger. Baru tahuu. Jadi makin senaang. Hehehe.

    ReplyDelete
  14. Neneng Lestari
    GFC: Neneng Lestari
    @ntarienovrizal
    n_tarie90@yahoo.com
    https://twitter.com/nTarienovrizal/status/671023508328157185

    tergantung sih jawabannya hehe ..

    1. Tergantung, dia itu keren atau gak, Kalau keren, boleh dch meski harus makan hati lihat muka dia yang super nyebelin dan udah jadi musuh bebuyutan wkwkwk

    2. Tergantung, dia mau gak bayarin makan setiap kali ajak jalan, Meski pacar bohongan tetap harus dapat jatah makan dong!! hehe *Sekalian ajang balas dendam buat ngerjain musuh bebuyutan

    3. Tergantung, dia bisa menjaga sikap sopan kepada cewek atau gak. Bisa aja kan dia juga ngambil kesempatan dalam kesempitan.

    4. Ini terakhir dan paling penting, tergantung dia bisa bikin aku jatuh cinta beneran atau gak. Masa iya mau musuhan terus. Muka udah ganteng, di traktir makan, sopan pula masa iya dia abaikan aja karena sekelumit sifat menyebalkannya atau sisi "jahat" dia.

    ReplyDelete
  15. Nama: Anggita Dewi
    E-mail / akun Twitter: ravinaanggita@gmail.com @Anggitarav
    link tweet:https://twitter.com/Anggitarav/status/671171989374173185
    Jawaban:

    Tentu Tidak!
    Mau itu pacar bohongan atau apapun namanya. Sesuatu yang bohong akan selalu seperti itu sampai akhir.
    Awalnya mungkin kita enjoy selama melakukan peran jadi pacar bohongan, tapi bukannya kelama-lamaan kita bakal merasa nyaman dengan keadaan itu dan akhirnya kita melupakan sesuatu yang penting "JANGAN MEMBAWA PERASAAN" dan karena menghayati peran jadilah kita malah jatuh cinta beneran.
    Nah kalo sudah begitu, bukannya ingin mencoba sesuatu yang baru/tantangan malah membawa sakit hati. Iya kalo musuh bebuyutanku juga akhirnya jatuh cinta sama aku, kalau cuman ada maunya saja. aku yang sudah jatuh hati, bisa apa?
    Kalau nanti beneran ada musuh bebuyutanku ngajak hal bego kek gini demi keuntungan bersama, aku bakal minta cara lain yang ngga mesti harus ngelibatin perasaan ujung-ujungnya. Bukan aku yang nulis skenario hidupku, jadi aku ngga bakal tau kan akhirannya bagaimana... sakit hati atau malah sebaliknya.
    Mending rencanaku gagal daripada terluka.

    ReplyDelete
  16. Nama : Rina Eko Wati
    Email / akun twitter : rinaeko87@gmail.com / @HikariMio
    Link share : https://twitter.com/HikariMio/status/671672115192446976

    "Apakah kamu bersedia jika harus jadi pacar bohongan musuh bebuyutanmu?"
    Aku akan lihat dulu apakah hal itu akan menguntungkanku. Kalau simbiosis itu bakalan mutualisme (alah, bahasanya #haha) oke, aku setuju. Karena kita berdua bakalan sama - sama diuntungkan jika pacaran. Tapi kalau ternyata hubungan ini mengarah ke parasitisme, jelas, aku bakal menolaknya. Lagian ngapain aku bantuin dia kalau hasilnya yang untung cuma dia.

    Apalagi dia musuh bebuyutanku, nggak mungkin juga aku bersedia jadi pacar bohongannya kalau cuma dia yang diuntungkan dalam hal ini. Tapi mungkin bakalan menyenangkan kalau saat jadi pacar bohongannya kita usilin dia. Yahh.. kayak, mungkin aku bakal buat perjanjian tersendiri sebagai pacarnya. Misal : dia harus ngelakuin semua perintahku, nggak boleh membalas kalau aku buat dia marah.

    ReplyDelete
  17. Nama : Athaya Septiana M
    E-mail/akun twitter : atayarani35@gmail.com // @nanarara8
    Link tweet : https://mobile.twitter.com/Nanarara8/status/671693395446763520?p=v

    "Apakah kamu bersedia jika harus jadi pacar bohongan musuh bebuyutanmu?"
    Tidak. Langsung saya jawab tidak. Karena kebohongan itu bukanlah sesuatu yang baik, haha. terlebih itu musuh lho, #eh. Ya mungkin ada sesuatu hal yang harus diselesaikan dg bohong seperti itu, tapi kalau saya tetap teguh pendirian dengan tidak mau. Kebohongan bisa jadi menimbulkan penyesalan di akhir, dan untuk hal yang berkaitan dg perasaan seperti pacaran bohongan, bisa membuat sakit hati ujung2nya. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi selama kebohongan dengan si musuh bebuyutan itu. Jadi, akan lebih baik bila saya menolak, dan setidaknya membantunya untuk mencari jalan lain untuk menyelesaikan masalah.

    ReplyDelete
  18. Nama : Nova Indah Putri Lubis
    Email : @n0v4ip
    Twitter : n0v4ip[at]gmail[dot]com
    Link Tweet : https://twitter.com/n0v4ip/status/672289838847016960

    Jika alasan untuk pacaran bohongannya logis dan memang untuk kepentingan bersama, saya akan bersedia karena kan untuk kebaikan bersama juga ditambah lagi kalo sang musuh bebuyutan ganteng. Gpp deh, itung-itung sambil menyelam minum air. :D

    Terima kasih kak ^^

    ReplyDelete
  19. Nama : Agatha Vonilia Marcellina
    Email : agathavonilia@gmail.com
    Twitter : @Agatha_AVM
    Link share : https://twitter.com/Agatha_AVM/status/672794758272577536

    Mau dong kan sekalian juga aku bakalan ngejahilin dia. Sekali-kali aku damai sama dia. Mungkin aja setelah pacaran, aku tahu sifat aslinya dan masalah pelik apa sih yang tengah dihadapinya serta dapat mengubah pandanganku bahwa dia adalah orang yang sangat menjengkelkan. Barangkali memang selama ini aku salah menilainya hanya dari penampilan luarnya saja, sama seperti buku yang selalu aku lihat dari covernya dan berulang kali pun aku salah. Aku berharap atas sedikit bantuanku untuk menjadi pacarnya, dia tidak lagi menggangguku dan mengejekku serta bersikap lebih baik kepadaku. Apa salahnya berpikiran positif tentang dirinya? Musuh tidak selamanya akan menjadi musuk malah enemy will be my lovely friend karena dia selalu ada di sisiku.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...