photo wishlist_zps2544b6d7.png

Thursday, May 30, 2013

Book Review: Call Me Miss J. by Orizuka

.

BOOK review
Started on: 21.May.2013
Finished on: 25.May.2013

Judul Buku : Call Me Miss J.
Penulis : Orizuka
Penerbit : Teen Noura
Tebal : 332 Halaman
Tahun Terbit: 2013
Harga: Rp 47,600 (http://www.pengenbuku.net/)

Rating: 4.5/5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Miss J. Alias Nona Jerawat. Apa, sih, yang bisa lebih buruk dari ini? Apa mereka tak melihat betapa aku sudah begitu susah hidup dengan kenyataan itu tanpa harus terkenal karenanya? Kenapa, sih, mereka tak berusaha untuk tak peduli dan membiarkanku saja??"
Azalea, atau lebih akrab dipanggil Lea, adalah murid yang cukup terkenal di sekolah karena jerawat-jerawat di wajahnya. Kehidupan SMA-nya diselamatkan oleh sahabat-sahabat yang selalu mendukungnya yaitu Alex, Vidi, dan Sabil. Akan tetapi Lea punya rahasia besar yang bahkan ia sembunyikan dari sahabat-sahabatnya; bahwa Rio, teman sekelas mereka, adalah adik tirinya. Semenjak Mama-nya menikah dengan Ayah Rio yang dipertemukan di sekolah, Lea harus menjaga rahasia itu demi menjaga nama baiknya. Namun masalahnya tidak berhenti sampai disitu, karena masih ada Barbie yang selalu mencari masalah dengan Lea dan sahabat-sahabatnya.

Selama ini, Lea juga memuja-muja seorang lelaki bernama Dimas - anak kelas sepuluh yang tinggi, imut, dan seorang pemain basket. Meskipun perkenalan pertamanya dengan Dimas harus diawali dengan kejadian memalukan yang melibatkan bola basket dan jerawatnya, Lea selalu percaya bahwa Dimas adalah pangeran impiannya. Di sisi lain, Barbie tidak pernah tinggal diam dan selalu mencari masalah dengan Lea - terutama saat Barbie memberinya julukan di depan seluruh murid di kantin: Miss J, untuk Miss Jerawat.
"Memang masih banyak yang lebih baik dari Dimas di luar sana. Namun, kalau yang seperti Dimas saja tidak mau denganku, bagaimana dengan yang lebih baik di luar sana??"
Entah oleh keajaiban apa, Dimas tiba-tiba berusaha mendekati Lea - meskipun awalnya hanya karena ingin meminjam buku. Tetapi saat Dimas mulai menyarankan Lea untuk mengobati jerawatnya, bahkan mengatakan ia mungkin akan menyukai Lea jika wajah cewek itu mulus, seketika juga Lea termotivasi untuk mengobati wajahnya. Keinginan itu membawanya kepada Dokter Tarissa - yang adalah teman SMA mamanya Lea. Dan di tempat itu pula Lea bertemu dengan anak Dokter Tarissa yang berwajah datar tapi juga mirip dengan Chace Crafword bernama Raya - yang ternyata juga satu sekolah dengannya. Lea juga tidak pernah menduga bahwa lelaki datar yang selalu membuatnya sebal itu perlahan-lahan menjadi teman yang sangat baik untuknya.
"Gue tanya sama anak kelas lo, katanya dia cuma kenal satu orang yang pendiem, namanya Merdeka. Nama panjang lo bukan Indonesia Raya Merdeka-Merdeka Tanahku Negeriku Yang Kucinta, kan?"
"Bukan. Nama gue Hiduplah Indonesia Raya."
Setiap hari ada saja yang dilakukan oleh Barbie untuk membuat Lea dan sahabat-sahabatnya marah. Barbie bahkan memanfaatkan perasaan Lea secara licik untuk mempermalukannya. Oleh karena itu, Lea dan sahabat-sahabatnya bertekad untuk membalas dendam kepada Barbie dan membuat pemerintahan OSIS yang dipimpin Barbie hancur berantakan. Kisah ini adalah perjuangan Lea dalam melalui kehidupan SMA-nya, dan juga saat ia merasakan perasaan yang bernama cinta.
"Lo juga bukan cewek sempurna, lo harus ingat itu.... Lo cuma lagi jatuh cinta. Orang bisa ngelakuin hal yang nggak wajar kalo lagi jatuh cinta. Barbie kayaknya tahu bener soal itu."
Baca kisah selengkapnya di Call Me Miss J.
image source: here. edited by me.
Dilihat dari goodreads, Call Me Miss J. ini adalah buku Orizuka ke-14 yang pernah kubaca. Sudah cukup banyak karyanya yang aku baca dan aku menjadi sangat familiar dengan gaya penulisannya. Dalam buku ini, Orizuka kembali membawakan tema remaja yang penuh dengan aura teenlit. Tema tersebut tentu tidak akan lengkap jika tidak dibarengi persahabatan, permusuhan, dan cowok. Hangatnya persahabatan, kekocakan karakternya, dinginnya permusuhan, dan pahit-manis rasa percintaan - semuanya dapat dinikmati lewat buku ini :)

Alur ceritanya berjalan dengan santai dan ringan - dimulai dari perkenalan para karakter, latar belakang mereka, dan juga hubungan antar karakternya. Hal yang paling disorot dan menjadi konflik utama dari ceritanya tentu saja adalah permusuhan yang terjadi antara Lea dan Barbie ; dan juga jerawat tentu saja. Aku rasa dua tema tersebut adalah permasalahan yang cukup umum dan mungkin sering terjadi dalam kehidupan nyata anak SMA. Di masa itulah remaja mengalami pertumbuhan jerawat yang semakin pesat (tentunya aku sudah mengalami hal ini juga, dan untungnya berhasil melewati fase tersebut); bahkan mungkin timbul kebencian terhadap senior yang bertindak semena-mena. Akan tetapi hal tersebut dibarengi dengan adanya persahabatan - yang selalu berhasil menghibur dan memberikan dukungan. Tak lupa juga alurnya dilanjutkan dengan pertemuan Lea dengan Raya yang kemudian mengubah perspektifnya terhadap jerawat :p. Alur cerita buku ini mengalir dengan baik dan keberadaan seluruh karakternya mendukung perkembangan kisahnya.

Karakter Lea tentu saja adalah yang paling disorot dalam cerita ini, dan karena kisahnya ditulis dengan sudut pandang orang pertama, kita dapat melihat kepribadian Lea lewat pikirannya. Ada beberapa karakter cowok yang juga menonjol dalam buku ini: yaitu Dimas, Rio, dan Raya. Meskipun Raya sangat charming (dan mirip Chace Crawford) dengan segala kedataran dan selera humornya, kebiasaan merokoknya yang bahkan tidak hilang sampai akhir cerita sedikit mengurangi nilainya di benakku. Oleh karena itu karakter yang menjadi favoritku dalam buku ini adalah Rio ! Ia adalah adik tiri Lea yang meskipun selalu tampak tidak peduli (dan bahkan tidak mempunyai peran yang terlalu banyak dalam ceritanya), tindakan terakhirnya untuk Lea membuatku terharu :') Aku juga sangat menyukai karakter Vidi (sahabat baik Lea); yang meskipun terkadang omongannya sedikit keras dan terang-terangan, tetapi itu ia lakukan untuk kebaikan orang yang ia pedulikan.

Secara keseluruhan, aku sangat menyukai ceritanya yang ringan dan sangat mudah dinikmati karena ada banyak karakter-karakter yang menyenangkan. Tema yang tipikal teenlit ini sebenarnya cukup predictable / mudah tertebak, tetapi Orizuka selalu berhasil membawakan cerita yang biasa jadi menghibur :) Semoga Orizuka segera menerbitkan novel terbarunya karena ia adalah salah satu penulis favoritku ^^

by.stefaniesugia♥ .

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...