photo wishlist_zps2544b6d7.png

Monday, October 15, 2012

Book Review: The Not-So Amazing Life of @aMrazing by Alexander Thian

.
BOOK review
Started on: 23.September.2012
Finished on: 26.September.2012

Judul Buku : The Not-So Amazing Life of @aMrazing
Penulis : Alexander Thian
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 228 Halaman
Tahun Terbit: 2012
Harga: Rp 36,550 (http://www.pengenbuku.net)

Rating: 4/5
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

The Not-So Amazing Life of @aMrazing adalah sebuah kisah nyata yang menceritakan potongan-potongan kehidupan Alexander Thian sebagai seorang penjaga counter handphone. Buku ini terdiri dari 14 cerita pendek yang memberikan kesan yang berbeda-beda; ada yang membuat tertawa, ada pula yang membuat terharu. Dari 14 cerita ini, aku memilih 3 cerita yang berhasil jadi favoritku (supaya reviewnya tidak terlalu panjang), dan aku akan membahas sedikit tentang apa yang dikisahkan.

1. Dummy Seharga Dua Juta
"Kebohongan dan sikap ingkar terkadang jauh lebih menenangkan daripada mendengarkan kejujuran atau menghadapi kenyataan."
Kisah ini bermula dari seorang bapak bernama Pak Soni, yang datang ke konter Alex membawa sebuah handphone Sony Ericsson W880i -  sebuah handphone yang tergolong mahal pada tahun 2007 yang lalu. Meskipun handphone tersebut masih baru, Pak Soni mengeluh barang tersebut rusak. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata Pak Soni membelinya dari seseorang yang tidak ia kenal; dan saat dijual, orang tersebut mengatakan bahwa handphone tersebut baterainya habis. Akan tetapi, bahkan setelah Pak Soni meminjam charger milik tetangga, handphone itu masih tidak menyala juga. Setelah bertanya lebih banyak, Alex menyimpulkan bahwa Pak Soni telah ditipu. Handphone yang dibeli Pak Soni seharga dua juta itu hanyalah sebuah handphone dummy - replika yang biasanya dipajang di etalase.

Namun kisah ini tidak hanya berhenti di sana, justru kisah di balik dummy seharga dua juta itulah yang sarat makna. Pak Soni ternyata mau menghadiahkan handphone tersebut untuk anaknya yang akan berulang tahun keesokan hari; dan ia telah menguras tabungannya untuk itu. Akan tetapi, bukannya malah marah, Pak Soni bahkan mendoakan orang yang telah menipunya. Perasaan Alex jadi semakin miris saat melihat anak Pak Soni yang bernama Rama ternyata autis dan duduk di atas kursi roda. Pak Soni pun menceritakan kisah kehidupan Rama dan dunianya. Dari sebuah kehidupan Pak Soni dan anaknya yang sederhana, banyak makna dan pelajaran yang bisa dipetik dan diingat dengan baik.
"Gue terkesima dan mulai memahami arti dari 'blessing in disguise'. Selalu ada pelangi setelah hujan, dan selalu ada senyum di balik duka."
"Pak Soni sama sekali tak menganggap apa yang terjadi kemarin adalah hal yang buruk. Dia hanya bilang, "Namanya juga hidup, Dek. Ditipu adalah bagian dari kehidupan. Supaya kita bisa belajar. Berhati-hati. Nggak gampang langsung percaya sama orang..."
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2. Don't Judge the Heart by the Look
"Mungkin salah satu kerjaan yang paling enak adalah nge-judge orang lain. Everybody judges everybody. Sadar atau nggak, kayaknya tiap hari kita pasti nge-judge orang lain, bahkan yang nggak kita kenal."
Cerita ini adalah tentang Mas Bambang; yang memberikan pelajaran bahwa kita nggak boleh menilai hati dari tampang seseorang. Suatu hari, Mas Bambang datang ke konter dengan membawa sebuah tas kresek merah, wajahnya tampak terbakar sinar matahari, pakaiannya lusuh dan sederhana. Tentu saja tanpa pikir panjang, Alex menilai Mas Bambang dari penampilannya yang ndeso tersebut. Tak disangka, saat Mas Bambang mengeluarkan handphone dari dalam kantongnya, ia mempunyai Nokia N70 yang baru keluar saat itu. Mas Bambang pun minta handphone-nya diisikan lagu-lagu semacam Frank Sinatra, Pink Floyd, Queen, dan lain sebagainya.

Setelah mengenal Mas Bambang lebih jauh, ternyata ia hanyalah seorang loper koran. Sudah banyak orang yang mempertanyakan bagaimana bisa seorang loper koran bisa mempunyai handphone canggih? Bagaimana ia bisa mengenal lagu-lagu Frank Sinatra, Beatles, dan Elvis Presley? Meskipun begitu, Mas Bambang sama sekali tidak tersinggung, karena ia tahu di dunia ini semua orang pasti saling menilai dan menghakimi satu sama lain.
"Ada satu pepatah bahasa Latin yang artinya dalem, Lex. Homo homini lupus. Manusia adalah serigala untuk manusia lain. Kita sudah terbiasa menilai orang berdasarkan penampilan luar... Kita cuma melihat apa yang ingin kita lihat, bukan melihat apa yang seharusnya kita lihat. Kita lupa, beauty is only skin deep."

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
3. Jujur Itu Mahal
"Hidup dalam kebohongan itu melelahkan. Satu kebohongan pasti akan ditutup dengan kebohongan lain. Nah, bayangkan jika harus melakukan hal ini seumur hidup demi sebuah status "sudah menikah"."
Dimulai dari suatu siang, saat sepasang cowok dan cewek datang ke konter. Tujuan mereka datang adalah untuk mencari lagu-lagu barat romantis untuk dijadikan lagu pernikahan mereka. Sangat menyenangkan melihat sepasang kekasih itu tampak bahagia, akan tetapi ada satu hal yang tampak ganjal; cara berbicara cowok tersebut, gaya dandanannya, bahkan gestur tubuhnya sama sekali tidak terlihat seperti seorang lelaki. Oleh karena itu, untuk beberapa waktu, Alex memperhatikan lelaki itu baik-baik, untuk memastikan apakah lelaki itu gay atau tidak.

Masalah yang paling rumit terjadi saat Alex mengetahui orientasi lelaki tersebut, sedangkan tunangannya sendiri sama sekali tidak mengetahui apa-apa; dan mempercayai bahwa lelaki itu mencintainya. Kisah ini pun menceritakan perjalanan Alex yang hendak memberitahu kebenaran yang sesungguhnya kepada cewek tersebut. Kejadian ini membuktikan bahwa harga kejujuran itu sangat mahal, tapi sungguh jauh lebih baik jujur dibandingkan kebohongan yang akan membawa kita kepada masalah yang lebih besar.
"Sometimes, the reality makes people don't want to wake up and smell the coffee, because they're afraid to feel the pain. They choose to live in the warm blanket of denial instead."
"Kejujuran memang menyakitkan dan menghancurkan. Namun, setelah seseorang terbiasa dengan kejujuran dan kebenaran, dia akan tersenyum lagi sambil minum teh dan makan kue, sambil menertawakan kebodohannya saat masih hidup dalam cangkang penyangkalan."
"Sometimes, acceptance is the hardest thing to do. Not because we can't but because we just don't want to.We hold on to things that are no longer there, because we're not ready to let go."

Baca kisah-kisah lainnya di The Not-So Amazing Life of @aMrazing.


Sebelumnya, maaf sekali karena aku menunda cukup lama untuk menulis review ini. Meskipun sudah tidak terlalu mengingat dengan jelas ceritanya, aku sempat membaca ulang sekilas bagian-bagian yang sudah aku beri tanda untuk menyegarkan ingatanku tentang buku ini. Saat aku menyelesaikan buku ini, ada campuran berbagai macam perasaan yang aku rasakan. Buku ini telah berhasil membuatku tersenyum, tertawa, bahkan terharu pada saat yang bersamaan.

Salah satu hal yang paling aku sukai dari buku ini adalah gaya penulisan Alexander Thian yang sangat menyenangkan dan menghibur. Meskipun penulisannya penuh humor, tetapi emosi yang ada dalam ceritanya tetap dapat tersampaikan dengan baik. Selain karena cerita-cerita sederhananya yang telah berhasil menghibur sekaligus menggugah perasaanku, salah satu hal yang membuatku menikmati buku ini adalah komik-komik yang muncul beberapa kali. Dan tentu saja, aku tidak akan melupakan banyaknya moral dan pelajaran yang bisa aku petik dari kisah-kisah sederhana Alex dan kehidupannya saat menjaga konter HP. Jika dipikir-pikir, setiap kehidupan kita - sekecil apapun kejadiannya, pasti memberikan suatu pelajaran yang dapat mengubah kita menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Aku sangat menyukai buku ini; tetapi mungkin dipertanyakan mengapa aku hanya memberi rating 4? Alasan pertama, mungkin karena aku merasa cerita yang dimuat dalam buku ini terlalu sedikit jumlahnya - dan jujur saja aku masih menginginkan lebih banyak cerita tentang Alex dan berbagai macam orang yang datang ke konternya. Alasan kedua, meskipun dalam buku ini ada cerita-cerita yang begitu bermakna, sayangnya ada juga cerita yang hanya sekadar lucu saja - padahal aku sedikit berharap setiap cerita akan memiliki makna khusus yang ingin disampaikan. Meskipun begitu, secara keseluruhan, buku ini amat sangat mudah dinikmati dan menyenangkan. Semoga Alexander Thian menulis buku lain, karena aku sudah jatuh cinta dengan tulisannya :)
by.stefaniesugia♥ .

5 comments:

  1. your blog are really nice. before i read a book, i find it first in your blog.

    ais on ayrespradiptyas.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. jadi tambah pengen baca nih, jadi bukunya tentang menilai karakter orang ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi ayo baca ^^
      nggak smua sih, tp smuanya ttg pengalaman Alex sm customer2 yg dtg ke konternya gtu xD

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...