photo wishlist_zps2544b6d7.png

Thursday, January 12, 2012

Book Review: Sunset Bersama Rosie


BOOK review

Started on: 7.January.2012
Finished on: 12.January.2012

it's been a beautiful journey reading this book; just like watching the sunset goes down the horizon :) the story is bitter-sweet; just like how people in real life do, they experience sadness but also gain happiness along the way. the story is very beautifully written, i am absolutely amazed with how Tere-Liye writes and takes me on an emotional journey.  i was close to tears many times while reading the book. once again, a very beautiful story ;') i LOVE this book, so be prepared for a long review:

-------

"Dalam hidupku, banyak sekali kejadian penting yang terjadi di senja hari."

kisah ini diceritakan oleh Tegar, dan kisah ini bermula dari sebuah tele-conference.
saat itu sedang senja, waktu matahari akan tenggelam masuk ke cakrawala. Tegar sedang melakukan tele-conference dengan keluarga Rosie dan Nathan; dua orang yang sudah ia kenal sepanjang hidupnya. Rosie dan Nathan memiliki 4 anak perempuan yang sangat manis; Anggrek, Sakura, Jasmine dan Lili. hari itu, Rosie dan Nathan sedang merayakan ulangtahun pernikahan mereka yang ke-13; 13 tahun dengan intensitas kebahagiaan yang sangat tinggi. Tegar yang amat dekat dengan keluarga itu diajak untuk turut merayakan bersama mereka melalui tele-conference tersebut.
namun yang tak disangka oleh Tegar adalah, ia harus menyaksikan keluarga Rosie dan Nathan yang amat ia sayangi menjadi korban bom di Jimbaran, Bali.

selepas kejadian yang mengenaskan tersebut, segala sesuatunya berubah total.
Tegar yang seharusnya bertunangan dengan Sekar keesokan harinya harus membatalkan rencana tersebut. Nathan meninggal dunia akibat ledakan bom. Rosie mengalami depresi parah; sehingga tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bayang-bayang yang mengerikan. Tegar harus meninggalkan kehidupannya di Jakarta, pergi ke Gili Trawangan untuk menjaga anak-anak Rosie dan Nathan.

mengapa Tegar rela meninggalkan kehidupannya di Jakarta? keluar dari pekerjaan bagus yang susah-payah ia raih dengan kerja keras. meninggalkan Sekar, gadis yang amat mencintainya.  apakah Tegar masih terlalu mencintai Rosie?

"Rosie, aku mencintaimu. Aku tidak pernah mengerti perasaan itu, tetapi aku mencintaimu sejak kau masih berkepang dua. Sejak kita masih cemong air sawah. Mengejar capung. Menangkapi kodok hijau meski kau jijik sekali." ... Pembicaraan itu tidak pernah terjadi. Hanya ada di angan-angan.

Tegar sudah mengenal Rosie sejak kecil, dan sudah tumbuh cinta itu dalam hatinya. 20 tahun lamanya mereka mengenal satu-sama lain. sedangkan Nathan adalah teman baik Tegar; yang kemudian ia kenalkan kepada Rosie. 2 bulan setelah Rosie dan Nathan mengenal satu sama lain, Nathan mengutarakan perasaannya kepada Rosie. membuat Tegar kehilangan kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya sendiri. mengalami luka yang mendalam, Tegar memutuskan untuk pergi; berusaha berdamai dengan masa-lalu yang pahit itu.

dan sekarang Tegar kembali ke Gili Trawangan, menggantikan Rosie membesarkan 4 anak-anaknya. mereka melewati suka dan duka; dimana 4 anak perempuan Rosie harus melalui kesedihan karena kehilangan Ayah mereka, dan harus berpisah dengan Rosie untuk waktu yang tidak menentu karena Rosie harus dirawat di pusat rehabilitasi. akan tetapi ada juga kegembiraan saat anak-anak riang mendengar dongeng dari Tegar, mempelajari hal baru dari Om, Paman, atau Uncle-nya yang hebat, keren dan super. Tegar amat sangat menyayangi keempat anak itu, bahkan seperti menyayangi anaknya sendiri.

lalu apakah Tegar merasa ia bisa memperoleh kesempatan yang tidak ia dapatkan dulu? 
apakah Tegar masih mencintai Rosie? ataukah ia akan meraih kembali janji kehidupan bahagianya bersama Sekar di Jakarta?
apa yang akan Tegar lakukan, ketika ia kali ini terlalu mencintai anak-anak.

****

ending-nya benar-benar unpredictable, tidak bisa ditebak bahkan hingga akhir.
alur ceritanya mengalir dengan baik sekali dari awal sampai penyelesaian masalah. ceritanya bahkan terasa nyata sekali bagiku, karena karakternya ditelusuri dengan baik, sehingga aku merasa mengenal setiap karakter secara personal. emosi dalam cerita ini sangat terasa dalam setiap kalimat, aku bahkan turut merasakan kesedihan yang mereka alami setelah kejadian mengenaskan itu.

karakter favoritku dalam buku ini adalah Tegar, Oma dan Jasmine - anak ke-3 Rosie dan Nathan. 

Tegar adalah seorang lelaki yang sangat capable menurutku; sosok lelaki yang bisa dipercaya dan diandalkan. meskipun aku merasa bahwa Tegar melankolis sekali menghadapi kenyataan Rosie akan menikah dengan Nathan, tetapi aku rasa sifat itu sesuai dengan karakter yang dibangun. aku juga sangat menyukai cara Tegar menghadapi dan mengajari anak-anak. benar-benar Paman, Om, Uncle yang hebat, keren dan super. mungkin Tegar akan masuk daftar Top 5 Best Boyfriends 2012 ;)

"Mereka pernah merasakan sakitnya ditinggal, dan akulah teman sekaligus Paman, Uncle, Om, Ayah, Ibu dan belasan karakter lainnya selama dua tahun terakhir yang menemani. 
Paman Tegar tidak pernah melarang. Paman Tegar hanya memberi pengertian. Paman Tegar tidak pernah keberatan. Paman Tegar hanya menjelaskan."

Oma memang bukanlah karakter yang terlalu mencolok dalam buku ini, tapi ia berperan banyak. dalam penilaianku, Oma adalah sosok yang bijaksana dan mengerti dengan baik sifat Rosie maupun Tegar.

"Orang tua sepertiku, yang puluhan tahun hanya tinggal di pulau, tidak banyak kebijakan yang dimiliki. Malam ini, biarlah Oma beritahu kau sebuah kalimat dari sedikit kebijakan hidup. Kau tahu Tegar, dua puluh tahun dari sekarang kau akan lebih menyesal atas apa-apa yang tidak pernah kau kerjakan dibandingkan atas apa-apa yang kau kerjakan."

Jasmine adalah karakter favoritku dalam buku ini. benar-benar sosok anak yang seperti malaikat. aku membayangkannya sebagai sosok yang manis, kalem, dan baik hati. tidak bisa membayangkan hal sebaliknya. bahkan dari tutur kata-nya yang selalu halus, tergambarkan dengan jelas anak seperti apa Jasmine itu :) aku paling menyukai bagian di sidang vonis, ketika Jasmine memberikan bunga kepada orang yang sudah merebut banyak hal darinya :')

"Jasmine... Jasmine tidak akan membenci. Demi Paman Tegar yang mengajarkan Jasmine menyulam, merajut. Jasmine... Jasmine tidak akan pernah membenci Om. Karena Jasmine percaya apa yang Paman Tegar bilang. Sungguh percaya. Ayah, kata Paman Tegar, Ayah tersenyum senang di surga kalau Jasmine bisa memaafkan Om."

sekian review yang sangat panjang ini. sebenarnya ada banyak hal yang masih ingin aku tuliskan, karena kisah ini indah sekali :) tapi akan terlalu panjang untuk ditulis disini. bagi yang tertarik untuk mengetahui cerita ini lebih lanjut, silahkan dibaca bukunya ;) aku belajar banyak hal dari buku ini, salah satunya:
meraih kesempatan yang ada selama kita masih bisa melakukannya :)
bye!

5/5 stars
by.stefaniesugia♥

10 comments:

  1. Aaaw~ so sweet bgt ya sampai dapat 5 bintang.

    ReplyDelete
  2. bukunya Tere Liye tuh bagus2 gak sih? selalu penasaran, tp entah kenapa selalu ada buku lain yg lebih menggoda ;D

    ReplyDelete
  3. @Karina: thank you ;)
    @A.S. Dewi: klo menurut aku sih baguss :D yg aku paling suka sejauh ini Ayahku (Bukan) Pembohong & Sunset Bersama Rosie ini ;) tapi mgkn tergantung selera jg sih y :D

    ReplyDelete
  4. Huaaaa buku ini juga dapet 5 bintang dariku. Sampe sesenggukan waktu nutup halaman terakhir :)

    ReplyDelete
  5. samaaaa ;'> ending-nya menyentuh skali. perfect ending deh ;)

    ReplyDelete
  6. yea,, suka endingnya,,,

    ReplyDelete
  7. Dulu buku ini judulnya Senja Bersama Rosie (bukan Gramedia yang terbitkan), menurutku Senja lebih puitis dibanding sunset :) Eh endingnya sama kan ya? *penasaran*

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...