photo wishlist_zps2544b6d7.png

Tuesday, January 3, 2012

Book Review: Manusia Setengah Salmon


BOOK review

Started on: 1.January.2012
Finished on: 2.January.2012

this was a very quick and entertaining read. i had so much FUN reading this book ;) i've said this many times before, but i am a fan of Raditya Dika's book. his writings are not only hilarious, funny, and sometimes ridiculous; but there's always lessons learned. the books he write are all the stories of his life. and as life goes, we always learn something from our life experiences. i think that's why i enjoy reading his works so much, i can always learn in a fun and entertaining way. here's the book review:


------
Program favorit gue Discovery Channel, dan saat itu sedang membahas tentang salmon.
Intinya begini: setiap tahunnya ikan salmon akan bermigrasi, melawan arus sungai, berkilometer jauhnya hanya untuk bertelur.... Perjalanan salmon-salmon ini tidak gampang.
Di tengah berenang, banyak yang mati kelelahan.
Namun, salmon-salmon ini tetap pergi, tetap pindah, apa pun yang terjadi.
dan seperti salmon-salmon itu, demikian pula kisah Raditya Dika pada buku Manusia Setengah Salmon ini. ia menceritakan berbagai kisah tentang perpindahan; kepergian. mulai dari kisah pindah rumah, pindah hubungan keluarga, dan bahkan pindah hati; kisah-kisah yang bermakna namun disampaikan dengan tulisan yang menyenangkan dan terkadang konyol.

review ini tidak akan menjelaskan summary plot, karena tentu saja tidak ada plot yang jelas dalam buku Non-Fiksi ini. tapi aku akan menuliskan dan menceritakan sedikit dari bab-bab yang paling berkesan untukku ;)

*Hal-Hal Yang Tidak Seharusnya Dipikirkan Tapi Entah Kenapa Kepikiran

Jika saya memasukkan Kalpanax ke dalam sup jamur,
apakah sup tersebut akan lenyap?
'McD delivery service ada yang bisa dibantu?'
'Halo... Ronald McDonald ada?'
Tut tut tut.
Ketika ujian saya mendapat soal: 'Berikan contoh plagiarisme!'.
Saya memberikan contoh dengan memplagiat jawaban teman saya.

*Kasih Ibu Sepanjang Belanda 

bab ini mengisahkan tentang Raditya Dika ketika berumur 22 tahun dan mendapatkan beasiswa ke Belanda untuk mengikuti summer course. bab ini juga menceritakan tentang Ibu-nya; yang seperti ibu-ibu pada umumnya, akan mengkhawatirkan anaknya bila pergi ke tempat yang jauh dan tidak mengenal siapa-siapa.
bab ini mengisahkan tentang perpindahan hubungan keluarga.
semakin dewasa seorang anak, ia cenderung ingin menjadi mandiri dan tidak terus-menerus bergantung pada orangtuanya. itulah sebabnya Raditya Dika jarang menerima telepon dari Ibu-nya yang terus-menerus menanyakan kabarnya. namun suatu hal menyadarkannya, bahwa semakin dewasa-nya seseorang, seharusnya semakin dekat hubungannya dengan orangtua.

"Gue gak mau suatu malam, setelah Nyokap pergi, gue melihat handphone dan berpikir seandainya gue bisa dengar suara Nyokap sekarang. Saat ini juga, gue pengin setiap waktu yang gue habiskan, gue habiskan dengan mendengar Nyokap berkali-kali nelepon dan nanya, 'Kamu lagi apa?'

Sesungguhnya, terlalu perhatiannya orangtua kita adalah gangguan terbaik yang pernah kita terima.
*Lebih Baik Sakit Hati

dalam bab ini, Raditya Dika menceritakan kisah hidupnya, bersama gigi-nya.
mulai dari pengalaman masa kecilnya yang mengerikan di dokter gigi seperti adegan di film The Last Exorcism of Emily Rose, sampai pengalaman memasang behel yang penuh penderitan (aku sangat mengerti perasaan Raditya Dika, karena juga adalah korban behel), sampai kepada tumbuhnya geraham bungsu yang harus dicabut bahkan dioperasi.
"Orang yang bilang lebih baik sakit gigi daripada sakit hati,
pasti belum pernah sakit gigi.
Dan, orang yang belum pernah sakit gigi, belum tahu rasanya jadi dewasa."

*Manusia Setengah Salmon

bab yang terakhir ini paling berkesan untukku. karena bab ini seperti menyimpulkan seluruh isi buku, dan menjelaskan makna di balik judul Manusia Setengah Salmon sendiri.

"Hidup penuh dengan ketidakpastian, tetapi perpindahan adalah salah satu hal yang pasti. Kalau pindah diidentikkan dengan kepergian, maka kesedihan menjadi sesuatu yang mengikutinya..... Padahal, untuk melakukan pencapaian lebih, kita tak bisa hanya bertahan di tempat yang sama. Tidak ada kehidupan lebih baik yang bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan.

Gue jadi berpikir, ternyata untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, gue gak perlu menjadi manusia super. Gue hanya perlu menjadi manusia setengah salmon: berani pindah.

 -----
*me with Manusia Setengah Salmon :)

overall, buku ini menghibur dan bermakna pada saat yang bersamaan.
very very like! ;) waiting for Raditya Dika's next work.
anticipating, what animal will be used next ? ;)
bye!

4/5 stars
by.stefaniesugia♥

6 comments:

  1. kasih Ibu Sepanjang Belanda itu kayaknya pernah baca di buku The Journeys, reviewnya bagus :)

    ReplyDelete
  2. eh caranya bikin foto yg bisa gerak itu gimana stef? hihi jadi pengen

    ReplyDelete
  3. makasiihh :'> bikin fotonya itu pake animation d photoshop ;)

    ReplyDelete
  4. waah... aku uda beli buku ini online gt, tapi blom dateng2 bukunya. uda ga sabar pengen baca deh..

    ReplyDelete
  5. ak jg belinya online nihh :D klo ud dtg segera dbacaa ;) hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kak stefani...review dong Novel Melawan Arus penulisnya Raffreds Northman. Lagi hits gitu kak bukunya..penasaran...

      Ini link toko buku online nya:
      http://nulisbuku.com/books/view_book/4954/melawan-arus

      Ini salah satu reviewnya di kompasiana:
      http://media.kompasiana.com/buku/2013/11/11/resensi-novel-melawan-arus-oleh-erlangga-pentingnya-menghargai-cita-cita-609824.html

      Review ya kak.... :-)

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...