photo wishlist_zps2544b6d7.png

Saturday, May 23, 2015

[Blog Tour] Marry Now, Sorry Later: Interview with Christian Simamora

.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR0iKhpqMgmR5JxQhF6NhdhIjN54XHcwUV-nGzm8omNkxk6Ujd8qUVSjQcPYchTot0mHlqjjPbfNQqNmxqjSS9gJAd7XYV3XfHLCcbr5AgPvtOfJfVVZayWinsaHbegOZcbR-PgVd7TcQW/s1600/Blog+Tour.jpgHai! Bagi kalian yang sudah mengikuti Blog Tour #MARRYNOWSORRYLATER sejak hari pertama, postingan ini pastinya tidak asing lagi :) Dan bagi yang belum tahu, Penerbit Twigora bekerjasama dengan 14 blogger untuk berpartisipasi dalam blog tour buku terbaru Christian Simamora yang berjudul Marry Now, Sorry Later. Untuk memulai acara blog tour yang dilaksanakan di blog-ku hari ini, aku akan membagikan hasil wawancaraku dengan Christian Simamora tentang buku terbarunya dan juga proses penulisan !  Bagi kalian yang tertarik untuk tahu lebih banyak tentang buku ini dan juga beberapa tips dari Christian Simamora, silahkan baca wawancara ini sampai akhir ya ;)

**Dalam blog tour ini, aku juga akan posting review-ku untuk #MARRYNOWSORRYLATER dan giveaway berhadiah  1 (satu) eksemplar buku #MARRYNOWSORRYLATER ! Jadi jangan lupa tunggu update-nya ya ;)


1. Apa/siapa yang menjadi ide/inspirasi untuk karakter utama #MARRYNOWSORRYLATER?
I love Beauty and the Beast! Setelah mengerjakan tema Cinderella untuk With You, dongeng itu langsung terpikir jadi sumber inspirasi untuk buku berikutnya. Sayangnya, ketika itu hanya berhenti sampai plot saja. Beberapa tahun kemudian, setelah diotak-atik, baru kesampaian untuk menuliskannya jadi sebuah novel—tada, that’s Marry Now, Sorry Later.
2. Mengapa Christian Simamora memilih untuk mengangkat tema pernikahan dalam buku #MARRYNOWSORRYLATER ini?
Abang juga nggak akan pernah terpikir untuk menulis novel bertema pernikahan seandainya nggak ditantang waktu itu. Dan saat mengerjakannya pun, sisi insecure Abang masih saja mengingatkan kalau ini bukan tema yang biasa digarap. Tapi, Abang keras kepala dan memutuskan untuk menuntaskan novel itu sampai bab terakhir.

3. Bagaimana proses penulisan #MARRYNOWSORRYLATER? Apakah ada kesulitan atau sesuatu yang memerlukan riset tertentu?
First of all, the story is about marriage. Jujur aja, Abang clueless. Jadi, Abang lumayan sering bertanya tentang hal-hal seputar perkawinan ke orang-orang sekitar. Riset artikel-artikel pernikahan juga, terutama yang target pembacanya adalah para suami. Trivia: beberapa judul artikel yang di-bookmark Jao di browser laptopnya mirip-mirip dengan judul artikel yang Abang jadikan referensi untuk novel ini.
Riset tentang showroom, bisnis elektronik, seni Asia Timur terutama tentang chinoserie, dan masih banyak lagi. Bisa dibilang, proses riset untuk novel ini lebih banyak daripada untuk novel-novel #jboyfriend sebelumnya—tapi menyenangkan!  
4. Mengapa bukunya diberi judul #MARRYNOWSORRYLATER ? Apakah sebelumnya ada alternatif judul yang lain?
Terlepas dari grammatical error-nya yang memang disengaja (N.H. Dini aja bisa dengan Pada Sebuah Kapal-nya, kenapa Abang nggak? :D), Marry Now, Sorry Later adalah judul yang terdengar fun dan berima pula. Merupakan plesetan judul artikel pernikahan yang Abang temukan ketika riset.
Selama proses menulis, naskah ini Abang kasih nama Newlyweds. Tapi ketika naskahnya selesai, langsung diganti jadi Marry Now, Sorry Later.  


5. Apakah ada tips bagi calon-calon penulis yang tertarik untuk menulis genre adult romance?
Kenali dan hormati pembacamu
Kedengarannya basi, tapi kenyataannya nggak sedikit penulis yang meremehkan penulisnya. Saat masih aktif sebagai editor, bukan sekali-dua kali penulis menganggap, asalkan ceritanya romantis/bikin nangis, tugasnya sudah selesai. Begitu Abang bertanya tentang logika cerita, dengan lugu dia bertanya, “Memang penting ya?” atau “Memangnya bakal ada gitu pembaca yang mempersoalkan itu?

Jangan lengah! Rasa hormatmu pada pembaca terlihat jelas pada kualitas tulisan yang kamu sajikan. Dan sebagai imbalannya, pembaca pun memberi rasa hormat yang sama besarnya kepadamu sebagai penulis dan karyamu yang mereka nikmati.
Tentukan brand dan subgenre-mu
Setiap penulis bersuara lewat tulisannya. Pilihan kata, adegan, dan tema cerita hanya beberapa hal dari sekian banyak yang kemudian jadi elemen branding si penulis. Ketika memulai perjalananmu sebagai penulis adult romance, kamu sebaiknya sudah punya bayangan seperti apa nanti pembaca melihatmu. Hal lain yang kamu pertimbangkan adalah pilihan subgenre. Adult romance punya banyak sekali subgenre, pastikan pilihanmu sesuai dengan ‘suara’ tulisan dan branding-mu. Sekadar info, subgenre adult romance yang berkembang sampai saat ini adalah: marriage lit, career lit, mom lit, christian lit, dan masih baaaaanyak lagi!
Romance is a wild, wild world
Terhitung sampai saat ini, romance tercatat sebagai genre paling besar di antara lainnya. Plusnya, kamu nggak perlu khawatir soal calon pembaca karena pasti banyak. Minusnya, sainganmu banyak—debut maupun yang senior. Jadi, Dear, sejak awal kamu sudah harus berhenti mengandalkan tameng ‘tapi aku kan penulis baru, wajar dong kalau masih ada kekurangannya’. Nggak ada istilah anak baru di dunia buku. Di toko pun, bukumu diperlakukan sama dengan karya penulis senior maupun karya terjemahan yang masuk daftar New York Times Bestseller. Di dunia romance, dengan cepat kamu langsung bisa tahu apa karyamu masuk ‘hit’ atau ‘miss.’ Suka nggak suka, pada akhirnya, penulis di-rating berdasarkan daya jual bukunya. P.S. Pertama kali Abang tahu soal ini, aduh sumpah, rasanya sakiiit banget!

Banyak penulis yang kemudian menyerah karena kenyataan keras ini. Tapi saran Abang, jangan menyerah. Sales report adalah fakta yang nggak bisa kita hindari, tapi jangan jadikan itu alasan untuk berhenti. Bukankah saat pertama kali muncul niat untuk menjadi penulis, kamu bersemangat melakukannya karena cinta? Masa kamu cepat menyerah sih memperjuangkan cintamu sendiri? Malu dong sama tokoh-tokoh novelmu selama ini! :)

Terus belajar dan perbanyak pertemanan dengan sesama penulis. Alasannya, kamu butuh banyak diskusi dan bertukar pikiran kalau mau meminimalisir so-called writer’s block itu. Dan lagi, semakin kamu produktif, semakin paham kamu dengan ekspektasi pembacamu.



CHRISTIAN SIMAMORA

Penulis berzodiak Gemini, kelahiran 9 Juni 1983. Menyukai hot chocolate dan parfum beraroma manis. Kalau tidak sedang menulis, dia menghabiskan waktu senggang dengan membaca, browsing, atau menonton serial televisi kesukaan.  

#jboyfriend yang sudah terbit: Pillow Talk (Jo), Good Fight (Jet), With You (Jere), All You Can Eat (Jandro), Guilty Pleasure (Julien), Come On Over (Jermaine), dan As Seen On TV (Javi).

Marry Now, Sorry Later (Jao) adalah novelnya yang keempat belas.

Fanpage (Facebook): www.facebook.com/ChristianSimamoraAuthor
Twitter: @09061983
E-mail: ino_innocent@yahoo.com



 
Semoga kalian semakin penasaran dengan buku #MARRYNOWSORRYLATER setelah membaca hasil tanya-jawab ini :D Dan semoga juga bisa sedikit menjadi inspirasi, terutama bagi calon-calon penulis yang ingin menekuni genre adult romance. Jangan lupa juga untuk mencatat tips yang diberikan oleh Christian Simamora di atas ya ;)
See you in the next post!
 
Blog tour schedule:
20 Mei | Luckty Giyan Sukarno http://luckty.wordpress.com
21 Mei | Nurina Widiani http://kendengpanali.blogspot.com
22 Mei | Sri Sulistyowati/Peri Hutan http://www.kubikelromance.com
23 Mei | Stefanie Sugia http://www.thebookielooker.com
24 Mei | Oky Septya http://www.okydanbuku.com
25 Mei | Destinugrainy http://destybacabuku.wordpress.com
26 Mei | Dhyn Hanarun http://dhynhanarun.blogspot.com
27 Mei | Ira Elvira http://www.irasbooks.blogspot.com
28 Mei | Rizky Mirgawati http://rizkymirgawati.blogspot.com
29 Mei | Aya Murning http://www.murniaya.wordpress.com
30 Mei | Hanifah Dien F http://handifi-library.blogspot.com
31 Mei | Afifah Mazaya http://theladybooks.blogspot.com
1 Juni | Martina Sugondo (Nana) http://glasses-and-tea.blogspot.com
2 Juni | Ariansyah http://ariansyahabo.blogspot.com
by.stefaniesugia♥ .
 

19 comments:

  1. Buhh... Tips nya bang Ino Jitu banget... Pengen jadi penulis yang tidak hanya mengandalkan imajinasi semata, tapi juga pertimbangkan logika pula. Makasih banyak ya Bang Christian Simamora... Saya akan catat tipsnya Abang... :D
    Dan Terimakasih untuk mbak Stefanie yang udah kasi pertanyaan ke Bang Ino mengenai Tips untuk calon penulis bergenre adult romance :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samaa2! :D Semangat buat calon2 penulis masa depan ;))

      Delete
  2. Jadi setiap tokoh dalam buku-bukunya berawal huruf J ya? Mirip juga, bedanya karakterku berawalan huruf R :p

    Temanya menarik, soal pernikahan yang di Indonesia ini seringkali masih soal prestige daripada hubungan itu sendiri :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa di seri #JBoyfriend nama karakter cowoknya berawal huruf J semua :D

      Delete
  3. Wah tips-tipsnya yg nomer 5 bermanfaat banget nih buat para penulis muda dan calon penulis... makasih infonya

    http://sastraananta.blogspot.com/2015/05/surat-untuk-warung-blogger.html?spref=tw

    ReplyDelete
  4. Nah bener banget sih kata Kak Chrismor. Romance is a wild wild world. Apalagi kalau ke toko buku, beuuh. Sebagian besar novel akan disuguhi bumbu romance, mau fantasi, thriller sampai detektif juga ngga lepas dari romance. Ahahahha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener bangettt, apalagi buku lokal mayoritas kayaknya buku romance xD

      Delete
  5. Yang nomor 5 itu bikin ketampar :")) /lalu ingat folder bernama draf yang tidak pernah terurus/

    Dan aku takjub sama si abang karena bisa retelling dongeng tanpa terlalu terasa itu adalah retelling. Kepengen usulin "Kenapa gak buat seri baru yang khusus untuk retelling dongeng gitu?" /bilang aja itu maumu/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha ayookk draf-nya dibuka dan dilanjutinn :DD
      Bagus jg tuh idenya, seri retelling dongeng kayaknya menarik ;)

      Delete
  6. Aduh, nancep amat tips-tipsnya.. Langsung semangat nulis lagi! :D
    Menulis dengan banyak riset, semoga buku ini laris manis.. :)

    ReplyDelete
  7. Yes!! Romance is wild.. Mungkin karena ungkapan itu pula yang bikin novelnya christian simamora selalu bikin gregetan :D

    ReplyDelete
  8. Nice question Stef.

    Jadi ketika sebuah buku best seller, berarti? .....

    ReplyDelete
  9. Ahh abang! Makasih tipsnyaaa! Terutama point pertama. Bikin aku semangat buat riset2 biar ga asal nulis

    ReplyDelete
  10. Waw makasih kak tips nya, jadi pengen belajar nulis juga nh saya =)

    ReplyDelete
  11. Tipsnya ... terima kasih. Sangat memotivasi. :')
    Aku padamu Bang! *kamu siapa*

    ReplyDelete
  12. Senengnya dapet wejangan langsung dari bang Ino, dan memang semua yang dikatakan bang Ino ada benarnya. Tidak adanya yang namanya senior dan junior, karena kalau sudah masuk dunia pasar, mereka akan dianggap sama. Setelah dapet wejangan jadi termotivasi buat nulis lagi. Makasih buat sarannya bang Ino 

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...