photo wishlist_zps2544b6d7.png

Monday, June 16, 2014

Book Review: Interlude by Windry Ramadhina

.
BOOK review
Started on: 11.June.2014
Finished on: 12.June.2014

Judul Buku : Interlude
Penulis : Windry Ramadhina
Penerbit : GagasMedia
Tebal : 380 Halaman
Tahun Terbit: 2014
Harga: Rp 49,300 (http://www.pengenbuku.net)

Rating: 5/5
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
"Hanna tertarik pada The Little Mermaid karena itu.
Dia ingin terjun ke laut dan berubah menjadi buih seperti Putri Duyung Kecil.
Dengan begitu, lukanya akan luruh bersama air dan dia bisa menghilang. Dia bisa lari dari dunia, dari masa lalunya, dari tatapan dan gunjingan yang menghakiminya, dari pertanyaan-pertanyaan Lorraine yang tidak habis-habis, dari kekhawatiran mamanya yang membuatnya letih, dari segalanya....
Dan, dia tidak perlu lagi menjadi Hanna - gadis malang yang kehilangan kehidupan."
Hanna telah kehilangan hidupnya sejak ia diperkosa satu tahun yang lalu; ia menjadi orang yang tertutup, digunjingkan oleh mahasiswa lain di kampus, dan tentunya ia jadi teramat takut pada lelaki. Di sisi lain, adalah Kai - seorang lelaki yang dikenal berengsek karena suka bermain-main dengan perempuan. Keduanya dipertemukan di atap apartemen tempat Hanna indekos; saat Hanna sedang memikirkan tentang laut yang amat ia dambakan, dan saat Kai sedang memainkan gitarnya. Di tempat itu pula Hanna mengetahui nama Kai, yang juga berarti laut.

Gitta, sahabat baik - mantan kekasih - sekaligus anggota band Kai, satu kampus dengan Hanna dan mengetahui dengan benar apa yang gadis itu alami karena mereka tinggal di apartemen yang sama. Oleh karena itu, saat Kai menaruh perhatian lebih pada Hanna, Gitta dengan keras memperingatkannya agar tidak berbuat macam-macam dengan gadis itu. Akan tetapi, Kai yang sudah terbiasa berhadapan dengan perempuan menganggap sikap Hanna yang pemalu adalah bagian dari caranya untuk menarik perhatian lelaki. Dan yang Kai lakukan selanjutnya hanya mengingatkan Hanna akan mimpi buruk yang ingin ia lupakan.
"Selama dua bulan terakhir, dia bisa tidur dengan tenang tanpa perlu terbangun sambil menangis dan menjerit histeris pada pukul satu pagi.
Lalu, Kai menghancurkan segala usahanya.
Perbuatan pemuda itu telah membuka jalan bagi kenangan itu untuk kembali."
"Kai pun sadar. Kini, Hanna menganggapnya sebagai ancaman. Sebelum ini, dia tidak memusingkan anggapan gadis-gadis mengenai dirinya. Dia tidak peduli gadis-gadis itu menamparnya atau menyebutnya berengsek. Hanna tidak menamparnya, tidak pula menyebutnya berengsek. Gadis itu menjauhinya beberapa langkah, itu saja, tetapi Kai berani bersumpah barusan dadanya terasa sesak."
Ketika mengetahui masa lalu Hanna yang sebenarnya, Kai diliputi rasa bersalah dan berusaha keras agar Hanna mau memaafkannya - meskipun itu bukan hal yang mudah. Terlebih lagi karena Hanna selalu menjaga jarak dengan Kai sejak kejadian itu. Namun, saat Kai meyakinkan Hanna bahwa tidak selamanya ia adalah lelaki yang berengsek, hati Hanna pun terbuka untuk memberi kesempatan kedua pada lelaki itu - dan Kai sama sekali tidak menyia-nyiakannya.

Seiring berjalannya waktu, keduanya lebih mengenal satu sama lain; dan Hanna pun mengetahui bahwa Kai memiliki kehidupan yang sama kelam dengan dirinya. Walaupun hubungan mereka berjalan dengan baik pada awalnya, permasalahan yang tak terelakkan muncul - membuat keduanya menyadari bahwa mereka harus berdamai dengan diri serta masa lalu mereka terlebih dahulu. Namun, tidak mudah bagi Hanna untuk melupakan apa yang sudah terjadi pada dirinya - dan Kai pun tidak ingin selamanya terlihat sebagai seorang lelaki yang berengsek di mata Hanna.
"Ada sesuatu yang mereka sepakati bersama meskipun tanpa kata-kata. Dalam satu hal, ternyata, mereka sama.
Mereka sama-sama rapuh. Mereka sama-sama... terluka.
Dan bukankah ini patut dirayakan? Jika tidak dengan dua gelas minuman, maka dengan sebuah lagu sendu."
Baca kisah selengkapnya di Interlude.
image source: here. edited by me.
I absolutely love this book! Buku ini adalah buku kelima Windry Ramadhina yang aku baca, dan sepertinya Interlude berhasil menjadi favoritku dari karya-karyanya yang lain. Salah satu kelebihan Windry Ramadhina yang membuatku selalu menikmati bukunya adalah gaya penulisannya yang menurutku sangat indah. Pilihan kata, susunan kalimat, dan juga perkembangan antar-karakternya terasa sangat manis dan membuatku terhanyut dalam kisah yang ia tuliskan. Buku ini tidak terkecuali, karena Interlude berhasil membuatku bertahan membaca hingga jam setengah dua pagi demi menyelesaikannya. Tidak menutup kemungkinan juga, aku akan memasukkan buku ini sebagai salah satu bacaan favoritku tahun ini.

Sebenarnya, kisah yang dibawakan dalam buku ini cukup sederhana - dan juga cukup sering dituliskan; meskipun ringkasan ceritaku di atas hanyalah sedikit cuplikan dari banyak hal yang terjadi dalam bukunya. Ceritanya dituliskan dari sudut pandang orang ketiga; diawali dengan memperkenalkan karakter utamanya: Hanna, Kai, Gitta, dan juga Jun (pemain bass dalam anggota band Second Day Charm). Kepribadian masing-masing karakter langsung terlihat jelas perbedaannya, dan aku cukup menyukai itu. Sejak awal, aku langsung penasaran akan seperti apa interaksi antara Hanna dan Kai, yang bisa dikatakan sangat bertolak belakang. Kisah kemudian dilanjutkan dengan konflik yang ada; dimulai dari pengalaman buruk Hanna, latar belakang keluarga Kai, dan juga beberapa konflik lain yang melibatkan Gitta dan Jun. Ada begitu banyak adegan yang menjadi favoritku dalam buku ini; sebagian besar adalah interaksi antara Kai-Hanna yang menurutku sangat manis dan menunjukkan sebuah bentuk cinta yang tulus. Aku bahkan sempat menangis terharu di salah satu (atau dua?) adegan buku ini - jujur saja, sepertinya belakangan aku merasa sangat melankolis - entah mengapa; jadi, entah adegan itu memang mengharukan atau hanya aku saja yang terlalu sendu. Pada akhirnya, aku sangat puas dengan bagaimana para karakternya berubah menuju ke arah yang lebih baik; untuk diri mereka sendiri dan juga untuk satu sama lain. Ending-nya juga tidak kalah manis, dan lagu 'Hanna' yang ditulis oleh Kai benar-benar membuatku terbuai.
"Kau memang mengalami kejadian buruk. Kau trauma. Dan kau takut itu terulang. Tapi, demi Tuhan, kau tidak rusak. Jangan pernah beranggapan seperti itu. Apa yang menimpamu tidak mengurangi nilai dirimu sedikit pun. Kau tetap Hanna yang berhak mendapatkan impianmu. Kau tidak berbeda dari gadis lain."
Banyak sekali karakter yang aku sukai dalam buku ini, bahkan mungkin hampir semuanya! :D Karakter pertama yang aku sukai adalah Gitta; aku mengagumi karakternya yang kuat, meskipun ia sinis. Aku suka cara ia memperlakukan Kai tetap sebagai sahabat baik meskipun ia sudah pernah mencicipi keberengsekan lelaki itu. Meskipun sosok Gitta sedikit berubah di separuh akhir ceritanya, tetapi aku masih tetap terkesan dengan karakternya yang lumayan protektif pada Hanna ;) Aku juga cukup menyukai karakter Kai, yang adalah the-charming-bad-boy - aku tidak bisa memungkiri bahwa ia memang menawan dengan segala tingkah lakunya yang berantakan (entah mengapa aku seringkali tertarik pada karakter bad-boy dalam buku bacaanku). Sayangnya nilai Kai di mataku berkurang karena dia merokok :( Oleh karena itulah, pilihan karakter favoritku adalah ♥♥ Jun ♥♥ ! Ia adalah tipe good-guy, yang tidak merokok, memiliki pekerjaan yang mapan, dan sangat dewasa. Aku tidak banyak membahas Jun di ringkasan cerita karena ia memang jarang muncul, tetapi karakter ini punya konfliknya sendiri - yang tidak akan aku spoil. Yang jelas aku jatuh cinta pada karakter ini lewat semua ucapan dan tindakannya yang sangat dewasa.

Sekali lagi aku ingin menekankan betapa indahnya kisah Interlude ini untukku; gaya penulisan Windry Ramadhina dengan sempurna menyampaikan cerita yang manis ini. Aku sempat merasa buku ini terlalu pendek, karena aku masih ingin membaca lebih banyak lagi dan tidak ingin berpisah dengan karakter-karakternya ;__; Semoga Windry Ramadhina segera menulis karya yang selanjutnya, karena aku tidak sabar untuk membaca lagi tulisannya yang sangat indah dan kunikmati dengan baik sekali.

by.stefaniesugia♥ .

8 comments:

  1. ahhhhh setelah baca reviewnya aku jadi makin gak sabar ingin cepat-cepat beli dan baca buku ini hihi tapi harus nunggu minggu depan setelah aku beres UTS ;(( covernya cantik ya, sukaaaa♥

    pas baca nama hero-nya Kai, aku malah langsung kebayang Kai EXO hahahah xD

    ReplyDelete
    Replies
    1. yayyyy! good luck UTS-nya! ;))
      hahahhaa iya namanya sama sih xD

      Delete
  2. Replies
    1. Yayy! yang kali ini kita sama tim-nya xD hahahaha

      Delete
  3. Hihi, iya, suka juga sama Jun. Baik orangnya, ga neko2 pula :D

    ReplyDelete
  4. Mari kita minta penulis buat bikin cerita Jun...hehehehhe

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...